Pakar Hukum UM Surabaya: Debat Cawapres Layaknya Panggung Dramaturgi

0
28
Foto: cnbcindonesia.com

Surabaya, KLIKMU.CO – Pakar Hukum UM Surabaya Satria Unggul Wicaksana menyebut debat cawapres sesi terakhir masih menyisakan sejumlah persoalan.

Yakni, terkait isu ekologis, agraria, pangan, dan masyarakat adat perlu pada standing pembangunan keberlanjutan dan melindungi kelompok rentan seperti pejuang lingkungan, masyarakat terdampak, serta masyarakat adat.

Tiga calon wakil presiden (cawapres), Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD, adu gagasan dan program dalam debat pilihan presiden 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Ahad (21/1/2024).   

Direktur Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) UM Surabaya itu menegaskan, para cawapres masih terkesan menyerang satu dengan lainnya.

“Muhaimin dan Mahfud MD fokus food estate yang memang dalam kajian ekologis masih sangat diragukan, Gibran membahas hilirisasi serta lebih besar serangan dengan upaya mengolok yang secara konteks dan tata cara debat adalah bagian dari pelanggaran,” ujar Satria, Senin (22/1/2024).

Namun, dalam debat tersebut, Satria menilai masih seperti panggung dramaturgi. Yakni, apa yang ada di front stage (panggung depan) berbeda dengan apa yang ada di back stage (panggung belakang). 

“Cawapres bisa saling menyerang, namun sebenarnya partai pengusung pasangan koalisi  adalah mereka yang mendukung UU Omnibus Law,” cetusnya.

“Di mana kluster lingkungan hidup merusak sektor SDA, UU Minerba, serta UU IKN yang secara ekologis berkelanjutan berdampak pada SDA dan perlindungan kelompok rentan,” tandasnya.

(Uswatun/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini