8 April 2025
Surabaya, Indonesia
Analisa Berita Berita

Pakar Sebut Penyebab Kualitas Udara Ibu Kota Buruk

Kondisi udara di Ibu Kota Jakarta yang buruk. (Antara)

Malang, KLIKMU.CO – Akhir-akhir ini, kualitas udara di Jakarta ramai disorot publik. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya kelayakan udara untuk dihirup masyarakat.

Kepala Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Sukarsono MSi ikut angkat bicara mengenai hal itu. Pada prinsipnya, kata Sukarsono, banyak kandungan yang dapat mencemari kualitas udara, antara lain logam berat, karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), ozon (O3), senyawa organik volatil (VOC), dan sulfur dioksida (SO2).

Ia menjelaskan, salah satu sumber penyumbang polusi udara adalah dari asap kendaraan bermotor yang salah satunya menghasilkan gas karbon monoksida. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik Nasional (BPS) Provinsi DKI Jakarta, jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta berada di angka lebih dari 26 juta kendaraan. Meliputi mobil penumpang, bus, truk, serta sepeda motor.

“Dengan jumlah kendaraan bermotor yang sebegitu banyak di ibu kota Jakarta, sudah jelas itu menjadi salah satu penyumbang polusi udara,” ujarnya.

Pria yang pernah bekerja sebagai auditor pembuangan limbah industri di Jakarta tersebut menambahkan, pabrik-pabrik yang dalam proses produksinya menghasilkan gas dari cerobong-cerobong asap juga berpotensi menyumbang polutan.

Ditambah, kondisi cuaca pada musim kemarau dengan intensitas curah hujan rendah. Hal itu membuat polusi yang ada di udara tetap terkumpul dan bertahan di udara.

“Jakarta kan kota yang padat, kendaraan dan industri juga banyak di sana. Tentu saja, pencemaran udara akan terlihat jeas. Apalagi kalau intensitas hujan rendah, polutan-polutan di udara akan semakin terlihat karena akan tetap bertahan di langit,” tambahnya.

Dalam menyikap hal tersebut, perlu adanya riset yang lebih mendalam terkait dengan kandungan apa yang menjadi dominasi dalam pencemaran udara.

Meski begitu, ia juga memberikan beberapa solusi. Salah satunya melakukan peningkatan standarisasi pembuangan emisi gas buang bagi kendaraan bermotor serta pabrik-pabrik.

“Mencari penyebab kejadian seperti ini, jangan hanya mengandalkan pikiran spekulatif. Semua harus berdasarkan riset. Mereka yang bicara juga harus dari para ahli sehingga bisa segera mengetahui penyebab utamanya dan bagaimana standarisasi emisi gas buang yang harus lebih diperhatikan,” tegasnya.

Di samping itu, langkah sederhana yang dapat dilakukan masyarakat dalam ikut berperan mengurangi polusi udara ialah mengoptimalkan moda transportasi umum. Bisa juga memilih opsi jalan kaki atau bersepeda. Tidak hanya berkontribusi menekan angka polusi, tapi juga bisa menyehatkan kesehatan tubuh.

Dia juga berpesan kepada pemerintah untuk berkomitmen penuh dalam memperhatikan kualitas udara. Bukan hanya di Jakarta yang kini jadi sorotan, tapi juga daerah-daerah lainnya.

“Misanya, dengan menyediakan fasilitas yang nyaman bagi pejalan kaki serta peningkatan kualitas moda transportasi umum agar masyarakat lebih nyaman,” tandasnya. (Wildan/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *