Oleh: Andi Hariyadi
KLIKMU.CO
Peradaban dunia modern saat ini masih membawa beban kemanusiaan. Sebagaimana kondisi terakhir di Palestina di mana Zionis Israel laknatullah melakukan penyerangan yang brutal membabi buta sasaran dengan dukungan teknologi persenjataan yang canggih semakin leluasa meluapkan nafsu permusuhan. Karena itu, derita rakyat Palestina semakin berkepanjangan.
Zionis Israel sebagai negara yang didirikan pada 1948 dengan dukungan penuh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya merupakan negara bonekanya sehingga apa yang dibutuhkan Israel dicukupinya, dan apa yang dilakukan Israel tetap dibela secara total.
Sebagai negara boneka, Israel didesain untuk terus melakukan perluasan wilayah pendudukan dengan mengusir, menggusur, dan membunuh warga Palestina yang mendiami tanah airnya sendiri, serta didoktrin dengan nilai-nilai keagamaan Zionis Yahudi yang rasial, diskriminatif, dan radikal terhadap warga non-Yahudi. Karena komunitas Yahudi dipersepsikan sebagai bangsa mulia dan yang lainnya adalah hina, serta berhak menguasai tanah yang dijanjikan-Nya meski dengan cara yang tidak manusiawi. Dan bangsa Palestina disudutkan dan dipersepsikan sebagai bagian dari terorisme dunia yang harus dilawan.
Propaganda kebohongan seperti ini semakin menguatkan kebenaran persepsi untuk menjadi ideologi, kecaman dari beberapa negara atas kebrutalan zionisme Israel tidak dihiraukan. Negara Amerika Serikat dan sekutunya yang selama ini dipersepsi sebagai pejuang demokrasi adalah salah besar, justru mereka hanya berkedok untuk melegalkan kebrutalannya.
Badai Al Aqsho yang dilakukan pejuang Palestina pada 7 Oktober 2023 di wilayah Israel sebagai upaya pembalasan atas kebrutalan Israel yang selama ini didiamkan, dan justru didukung sepenuhnya. Serangan Badai Al Aqsho dari pejuang Palestina membuat Israel dan negara sekutunya membuat opini menuduh teroris dan terus menyebarkan opini kebohongan, dilanjut mesin perang pun dilancarkan dengan menghancurkan rumah sakit.
Karena itu, dr Munir Al Barsy, direktur utama kementerian kesehatan Gaza, menangis atas pembantaian oleh tentara Israel atas Rumah Sakit Al Makmadany yang berada di wilayah tengah Gaza. Bombardir tentara Israel menewaskan 500 orang mari syahid. Dan keadaan seperti ini akan terus terjadi manakala persepsi sentimen keagamaan dan merasa lebih mulia dari bangsa lain dikonstruksi secara destruktif.
Derita Palestina adalah duka kita yang merindukan kedamaian. Untuk itu, salurkan donasi melalui Lazismu Surabaya guna membantu saudara-saudara kita yang ada di Palestina. Gerakan donasi peduli Palestina sebagai bentuk aksi nyata memperkuat ukhuwah. (*)
Andi Hariyadi
Ketua Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi PDM Surabaya