14 November 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Panaskan Mesin, Musan Basketball Siap Raih Kemenangan di DBL Competition

Musan Basketball SMA Muhammadiyah 1 Taman sedang melakukan pemusatan latihan bersama Coach Achmad Ferdiyan Syah sebelum berjuang di ajang DBL Competition. (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Musan Basketball SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) siap berjuang di ajang Developmental Basketball League (DBL) Competition. Persiapan pun dilakukan Jumat (2/8/2024).

Kompetisi Developmental Basketball League (DBL) Indonesia 2024 juga menjadi ajang penuh gengsi bagi sekolah-sekolah sekolah menengah atas lainnya. Pasalnya, ajang tahunan ini menjadi sebuah pembuktian bagi tim terbaik hingga meraih juara.

Persiapan tim Musan Baskelball terus dilakukan dengan meningkatkan mental dan fisik para pemain. Latihan secara keras pun dilaksanakan pagi dan sore hari di hall Smamita yang dipimpin oleh Coach Achmad Ferdiyan Syah.

Arlan Raditya Putra Prananda siswa kelas XI-6 yang juga sebagai kapten Musan Basketball menjelaskan, timnya selalu diberi kemudahan oleh Smamita. Setelah pagi datang ke sekolah, mereka melaksanakan shalat Duha terlebih dahulu sebelum kemudian fokus untuk latihan pagi dan sore.

“Selain itu, kami melakukan latihan tambahan secara individual di luar sekolah. Selain fisik dan mental, yang selalu kami tingkatkan juga berlatih strategi. Seperti triple shooting, dribble, dan lain-lain. Tujuannya untuk memperkuat individual masing-masing,” jelasnya.

Dia mengaku cukup lama  mempersiapkan ajang ini, yaitu sekitar 3 sampai 4 bulan. Mereka pun menargetkan bisa menjadi juara di DBL.

“Selain itu, saya juga sangat berterima kasih karena tidak semua sekolah bisa memberikan izin untuk berlatih pada saat jam pembelajaran. Menurut saya, Smamita sekolah yang pas untuk diri saya karena memudahkan mengembangkan prestasi di bidang nonakademik,” ujarnya.

Dia dan tim pun akan membuktikannya dengan usaha kerja keras di lapangan dan memberikan yang terbaik untuk Smamita.

“Mohon dukungannya Bapak dan Ibu guru dan juga Mussan Mania sebutan (suporter SMA Muhammadiyah 1 Taman) yang tidak pernah lelah supaya bersama-sama ikut berjuang. Tentunya teriakan kalian menjadi semangat kami mengarungi ajang terbesar DBL Competition,” pungkas Arlan.

Sementara itu, Coach Akhmad Ferdiyan Syah SPd saat ditemui seusai memimpin latihan menjelaskan, fisik dan mental menjadi tugas utama mengarungi ajang DBL Competition.

Kompetisi DBL ini merupakan ajang pembuktian tim Musan Basketball. Dia mengatakan targetnya tetap sama, yaitu selalu ingin mengantarkan anak-anak meraih prestasi. Tetapi, itu tidaklah mudah karena selalu ada rintangan dan hambatannya.

“Kondisi fisik yang tidak terlalu maksimal di kuarter tiga atau empat menjadi fokus pembenahan. Terkait dengan peningkatan fisik yang dilakukan supaya anak-anak fisiknya meningkat kita melakukan dua metode. Pertama, metode endurance lari mengelilingi halaman sekolah dan joging sekitar 15 kilometer,” ujarnya.

Sementara itu, metode kedua adalah sirkuit training dari pos ke pos. Ada beberapa pos yang dimulai dari push up, sit up, skipping, treadmill, jump ball, dribbling, passing, shooting, rebound, offense, defense, layup, pivot, bounce pass, dan chest pass.

“Terkait dengan mental juga penting. Selain meningkatkannya dengan melakukan laga persahabatan dengan beberapa tim, saya juga tanamkan mengenai tanggung jawab. Ketika ada yang melakukan kesalahan, harus melakukan beberapa push up atau sit up supaya tidak melakukan kesalahan kembali,” ujarnya.

Selain itu, harus selalu sabar dalam melakukan penyerangan dan selalu kuat dalam bertahan. Bahkan kondisi kita saat tertinggal poin pun harus tenang. Tidak boleh tergesa-gesa untuk membangun serangan. Terakhir harus mampu menghilangkan rasa nervous.

“Mengenai target ya kita selalu menginginkan yang terbaik tentunya. Paling tidak bisa sampai delapan besar, syukur lagi kalau bisa juara. Karena kompetisi DBL ini sedikit berbeda dari tahun yang lalu. Dari sekitar 72 tim yang mengikuti DBL akan mengerucut menjadi 32 tim. Hingga menjadi 30 dan akan menjadi 16 tim besar . Selanjutnya mengerucut tinggal 8 besar dan menjadi 4 besar penentuan juara,” tuturnya.

“Anak-anak selalu saya ingatkan untuk selalu berjuang secara maksimal di lapangan. Badan boleh hancur, tetapi semangat tidak boleh kendur. Itulah yang selalu saya terapkan ke anak-anak untuk mereka tanamkan di hati masing-masing. Selain itu, kita juga harus mempunyai kemauan yang kuat  untuk menjadi sang juara,” tegas Ferdian Syah yang juga sebagai Head Coach Estrella Academy Basketball.

(Nashiiruddin/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *