Parenting SD Muhammadiyah 2 Surabaya, Orang Tua dan Guru Perlu Berbagi Peran

0
49
Direktur MBA Spartans Ir Sudarusman memberikan materi parenting "Sinergi Pola Asuh Orang Tua dan Guru dalam Membentuk Generasi Beradab" SD Muhammadiyah 2 Surabaya. (Istimewa/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Sekolah Adab SD Muhammadiyah 2 Peneleh Surabaya atau yang lebih dikenal dengan sebutan SD Muda ini menggelar sosialisai program sekolah dan parenting education yang dilaksanakan di Mall BG Juntion Jalan Bubutan Surabaya pada Sabtu (20/7/24).

Acara yang bertajuk “Sinergi Pola Asuh Orang Tua dan Guru dalam Membentuk Generasi Beradab” ini menghadirkan pembicara direktur penjamin mutu dan branding sekolah MBA Spartans Genteng Surabaya, Ir Sudarusman dan diikuti oleh sekitar 150 wali murid dari jenjang kelas I hingga kelas VI.

Membuka paparannya pak Sudar penggilan akrabnya, memotivasi para orang tua yang hadir, bahwa tanggung jawab utama dalam mendidik anak tetap pada bapak dan ibu sebagai orang tua, sebab yang mendapat amanah dari Tuhan adalah bapak dan ibu, bukan guru.

“Maka mau tidak mau, bapak dan ibu dan guru harus mampu berbagi peran dengan baik,” katanya.

Menurutnya, orang tua dan guru harus berbagi peran dalam pendidikan anak atau siswa, agar proses pendidikan di sekolah maupun di rumah berjalan seiring dan saling mengingatkan. Perlu kita pahami bersama, peran pertama yang harus dilakukan oleh orang tua adalah memfasilitasi anak sehingga dapat belajar dengan baik.

“Memfasilitasi mengandung dua aspek, yaitu aspek fisik dan aspek psikologi,” imbuhnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, dalam aspek fisik, orang tua diharapkan dapat menyediakan tempat belajar dengan nyaman, serta sarana pendukung lainnya yang sesuai dengan tingkat pendidikannya.

Sedangkan dalam aspek psikologi, orang tua dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, bahkan dianjurkan untuk memberikan pendampingan agar bisa membantu apabila anak atau siswa membutuhkan bantunan dalam memecahkan setiap problema yang muncul saat belajar di rumah.

Sinergi antara peran guru dan orang tua sangat penting dalam pendidikan anak. Ketika keduanya bekerja secara sinergis, maka anak akan mendapatkan manfaat yang besar. Maka harus dihindari adanya hal-hal yang tidak singkron antara pendidikan di rumah  dan pendidikan di sekolah.

“Karena sinergi antara guru dan orang tua menciptakan dukungan yang konsisten dalam pembelajaran anak. Ketika anak melihat bahwa ada kesesuaian pendapat dan dukungan antara guru dan orang tua, mereka merasa didukung secara menyeluruh dan memiliki keyakinan diri yang lebih baik,” terangnya.

Tidak hanya itu, sinergi antara guru dan orang tua memungkinkan adanya pendekatan yang terpadu dalam mendukung perkembangan anak. Guru dan orang tua dapat berkolaborasi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang saling melengkapi baik di sekolah maupun di rumah. Hal ini menciptakan konsistensi dan kesinambungan dalam pengembangan pola berpikir anak atau siswa.

Mengakhiri materinya, peraih Anugera Revolusi Mental (ARM) 2022 ini berpesan kepada semua yang hadir,

“Sebagai guru dan orang tua diharapkan mampu mengembangkan bakat dan minat dengan saling bekerjasama dan bertukar informasi tentang kebutuhan dan potensi anak. Dengan memahami karakteristik dan minat anak, guru dan orang tua dapat memberikan dukungan yang tepat untuk mengembangkan potensi anak secara optimal,” pungkasnya.

(Sudarusman/Muri)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini