PAUD Aisyiyah 02 Pondok Modern Paciran Gelar Deklarasi Pencegahan Kekerasan pada Anak

0
32
Cap tangan sebagai simbol stop kekerasan dilakukan oleh PAUD Aisyiyah 02 Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran. (Holy Wahyuni/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – PAUD Aisyiyah 02 Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran, Kabupaten Lamongan, menggelar deklarasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP), Kamis (18/7/2024). Deklarasi itu berlangsung pada hari keempat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tahun ajaran baru 2024-2025.

Tujuan deklarasi ini tidak lain sebagai upaya pencegahan kekerasan pada anak, baik di lingkungan sekolah maupun keluarga. Turut hadir memberikan dukungan Penilik PAUD Kecamatan Paciran Sriwinarti MPd, Ketua 1 Pimpinan Cabang Aisyiyah Paciran Dra Hj Hariyati, pengurus PAUD Aisyiyah Ponpes Modern Muhammadiyah Paciran Hj Ahil Laila, serta seluruh jajaran guru dan wali siswa.

Kepala TK ABA 02 Khoirotun Hanik SAg SPd dalam sambutannya mengatakan, maraknya tindak kekerasan terhadap anak membuat guru maupun orang tua merasa sangat khawatir dan resah.

“Anak-anak adalah titipan dan anugerah dari Allah SWT yang memiliki masa depan. Sudah tidak relevan mendidik anak dengan kekerasan,” ungkap Khoirotun.

Sejumlah tokoh perempuan di wilayah Paciran mendeklarasikan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan. (Holy Wahyuni/KLIKMU.CO)

Sementara itu, sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan disampaikan oleh Sriwinarti MPd yang merupakan Penilik PAUD Kecamatan Paciran.

Menurut dia, mendidik anak dengan kekerasan akan melahirkan pribadi keras pada anak. Membentuk sikap anak yang suka memukul, merusak, dan emosi anak yang tidak stabil serta tentu saja akan meninggalkan trauma mendalam pada anak.

“Anak adalah peniru. Apa yang kita contohkan akan mereka tiru dan praktikkan. Maka menegur anak tentu ada seninya, yang sebisa mungkin tanpa melukai hati anak, tidak menimbulkan trauma, dan tidak membentuk rasa dendam amarah dalam diri anak,” jelasnya.

Para guru juga melibatkan partisipasi orang tua dalam agenda ini. Secara simbolis para wali siswa diminta ikut serta menandatangani deklarasi pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan.

Demikian juga dengan siswa. Mulai kelompok bermain sampai kelompok B terlihat sangat antusias memberikan cap tangannya sebagai simbol stop kekerasan.

Program ini tentu perlu diberi apresiasi setinggi-tingginya. Harapannya, dapat menginisiasi gerakan-gerakan anti kekerasan di berbagai instansi pendidikan lainnya. Sebab, pendidikan memegang peran vital dalam membangun peradaban.

(Holy Wahyuni/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini