Surabaya, KLIKMU.CO – Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata (MEK) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kenjeran Kota Surabaya melakukan studi banding atau kunjungan lapangan ke PT Daya Surya Sejahtera Ponorogo yang beralamat di Jalan HOS Cokroaminoto 41, Ponorogo, Selasa (26/9).
PT Daya Surya Sejahtera merupakan unit bisnis dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo. Studi banding ini dilakukan dengan harapan bisa mempercepat grand design PCM Kenjeran untuk melakukan jihad ekonomi yang merupakan program unggulan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Rombongan PCM Kenjeran yang berjumlah enam orang sangat antusias menyimak pemaparan dari Tim PT Daya Surya Sejahtera untuk mengelola toko. Banyak hal yang didapatkan tentang manajemen dan pengelolaan toko.
Ketua Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata PCM Kenjeran Ahmad Punari bersyukur akhirnya bisa silaturahmi dan berkunjung ke PT Daya Surya Sejahtera setelah beberapa kali tertunda karena berbarengan dengan kegiatan persyarikatan.
“Ini untuk menguatkan motivasi dan bisa merealisasikan jihad ekonomi parsyarikatan. Dengan niat yang ikhlas yang berlandas surat 35 ayat 29-30, yakin usaha yang dirintis bisa terwujud,” ujarnya.
Sementara itu, Amang Mu’azam, Wakil Ketua yang membidangi MEK, menyampaikan dalam jihad ekonomi, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya, khususnya PCM Kenjeran, harus belajar banyak kepada PDM Ponorogo.
Dalam usaha ini, walaupun pernah jatuh bangun dalam membangun usaha, mereka tetap semangat dan istikamah. Hasilnya sekarang bisa dirasakan.
“Maka PCM Kenjeran harus fokus dalam usaha ini. Secara pangsa pasar Kenjeran lebih memiliki peluang dibanding di daerah, tetapi keseriusan kadang menjadi tantangan dalam berusaha,” bebernya.
“Karena itu, MEK PCM Kenjeran harus betul-betul serius dalam mewujudkan usaha ekonomi,” tegasnya.
Direktur Utama PT Daya Surya Sejahtera H Imam Kurdi dalam pemaparanya menyampaikan, pihaknya pernah mengalami pasang surut. Misalnya, tahun 2003-2004 karena faktor ketidakmampuan, kemudian tahun 2009-2010 karena besar pasak daripada tiang.
“Tapi berkat semangat, pemahaman usaha yang maksimal, karyawan yang amanah, sistem yang mendukung, dan program mengaji karyawan, akhirnya bisa kembali bangkit dan alhamdulillah sekarang sudah memiliki puluhan cabang dan puluhan mitra,” tuturnya.
Menurut dia, sebuah usaha harus memiliki otonomi sendiri dengan catatan jangan sampai ada konflik internal dan berebut jabatan. Imam menyarankan bentuk usaha berupa PT dengan menerapkan pola saham dari unsur anggota persyarikatan dan pemegang saham sebenarnya dari pimpinan persyarikatan.
Kemudian pengelola harus fokus, tidak merangkap jabatan. Sebab, hal itu akan membuat usaha yang dikelolanya tidak hidup dan tidak fokus.
Terpisah, Direktur Operasional PT Daya Surya Sejahtera Siti Jamilah saat diwawancarai KLIKMU di sela-sela mengantarkan rombongan untuk keliling ke toko dan gudang menyampaikan, sebuah usaha supaya bisa cepat dikenal masyarakat harus membuat branding yang mudah diingat. Seperti Surya Mart yang memiliki branding Murah, Ramah, Islami.
“Tahun pertama sampai ketiga jangan berharap keuntungan karena tujuan utama masih menarik simpati masyarakat dan harus memiliki target masyarakat eksternal. Jangan hanya mengandalkan anggota internal. Surya Mart siap memberikan training,” ujarnya.
Sementara itu, Aguk Suprawanto, Direktur Administrasi dan Keuangan, menyebutkan ada tiga paket apabila mau bermitra. Yakni, paket A dengan modal Rp 875 juta, paket B dengan modal Rp 518 juta, dan paket C dengan modal Rp 403 juta.
Aguk sangat mengapresiasi kepada PCM Kenjeran yang sudah bertekad untuk melakukan jihad ekonomi dan sudah menyiapkan uang Rp 300 juta sebagai modal awal. “Saya menyarankan untuk mengambil tipe C,” ujarnya kepada KLIKMU.CO.
Bismillah. Dengan niat baik dan dukungan dari semua pihak, jihad ekonomi MEK PCM Kenjeran semoga segera terwujud. (Fu’adah/AS)
