PDM Surabaya Berangkatkan 41 Peserta Diklatsar IV MDMC

0
299
Sebanyak 41 peserta Diklatsar IV MDMC siap berangkat. (Yuda/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya memberangkatkan sebanyak 41 peserta Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) IV yang berlangsung di Muhammadiyah Training Center (MTC) Wonosalam, Jombang, Jumat-Sabtu (26-27/1/2024).

Diklatsar ini diselenggarakan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Surabaya dengan tajuk Membentuk Relawan yang Siap, Siaga, Tangguh, dan Religius.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Catur Anang Hutoyo dan Bendahara PDM Kota Surabaya Musa Abdullah.

Dalam sambutannya, Catur Anang Hutoyo berpesan agar peserta menjadikan kegiatan tersebut untuk memaksimalkan diri, melatih diri untuk tanggap bencana, serta membantu orang lain.

“Alhamdulillah sore ini kita bertemu untuk persiapan pemberangkatan diklatsar. Mudah-mudahan mulai dari berangkat, melaksanakan kegiatan di lokasi dengan tertib lancar, kembali dengan keadaan sehat walafiat,” tuturnya.

Ketua Lembaga Resiliensi Bencana M Adi Pramono menjelaskan bahwa antusiasme peserta diklat yang didominasi Kader Muda Muhammadiyah Surabaya sangat tinggi.

“Meski hujan, tidak menyurutkan semangat mereka untuk mengikuti diklat,” ujarnya.

Adi Pramono menuturkan, 41 peserta ikut dalam diklatsar yakni dari PCM Sawahan, PCM Pabean, PCM Semampir, PCM Genteng, PCM Dukuh Pakis, PCM Krembangan, PCM Manukan Kulon, PCM Wiyung, dan PCM Tambaksari.

Juga SMA Muhammadiyah 3 Surabaya, SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, PCM Karangpilang, PCM Kenjeran, PCM Simokerto, PCM Jambangan, PCM Asemrowo, PCM Pakal, PCM Sukolilo, PCM Wonokromo, PCM Sukomanunggal, PCM Mulyorejo, dan PCM Tambaksari.

“Target dan sasaran kegiatan tersebut ialah membentuk relawan Muhammadiyah yang siap siaga, tangguh, dan religius. Sasarannya adalah kaum muda Muhammadiyah kota Surabaya,” terangnya.

Untuk target kegiatan, lanjut Adi Pramono, memahamkan kaum muda terhadap konsep ekoteologi, yakni perpaduan antara agama dan lingkungan. Jadi, hadirnya agama membawa spirit spiritual dengan dalil Qur’an dan hadits mengajak manusia untuk mengelola alam dengan bijak.

Dengan kegiatan tersebut, imbuh Adi Pramono, harapannya bisa mengetahui sejauh mana pemahaman dan kepedulian kalangan muda Muhammadiyah Surabaya terhadap lingkungan.

“Kami berharap kaum muda paham tentang konsep ekoteologi Islam yang didasarkan pada Qur’an dan hadits. Umat Islam percaya bahwa Qur’an berisi firman Allah yang juga terdapat di dalamnya perintah untuk menjaga bumi,” ungkapnya.

“Di dalam Qur’an juga dibahas tentang siklus air, rantai makanan, ekosistem, dan sebagainya. Juga ada parameter yang telah ditentukan Allah untuk penggunaan sumber daya alam konservasi dan distribusinya secara adil,” tandasnya.

(Yuda/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini