KLIKMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya melaksanakan seleksi calon pelatih muda ideologi Muhammadiyah di SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Sabtu (24/8/2024).
Sekretaris Steering Committee Muhammad Jemadi MA menyatakan, training of trainers (ToT) tersebut bertujuan mencetak narasumber yang mampu menyampaikan isi dokumen ideologi Muhammadiyah.
“Sementara untuk angkatan pertama empat materi pokok, yaitu Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Muhammadiyah, dan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah,” terangnya.
Pak Je –sapaan akrabnya– menyatakan, pembuatan soal dilakukan oleh Steering Committee (SC) yang terdiri atas lima orang dengan Ketua H Marzuki MA.
“Setiap calon peserta harus menyelesaikan 105 soal dan satu soal praktik membuat rencana pelaksanaan pelatihan. Peserta yang berhak untuk mengikuti pelatihan adalah 40 orang yang memiliki nilai tertinggi,” ungkapnya.
Terkait latar belakang kegiatan tersebut, Pak Je menyebut sebagai pembinaan ideologi bagi pimpinan persyarikatan dan pimpinan amal usaha Muhammadiyah. Hal itu sangat mendesak untuk diselenggarakan. Ketersedian narasumber kurang banyak dibanding jumlah pimpinan dan pegawai amal usaha.
“Untuk hari ini, yang ikut seleksi 72 peserta dari 108 pendaftar. Steering Committee akan mengundang 36 peserta yang belum hadir untuk mengikuti seleksi pada hari Senin 26 Agustus 2024,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu peserta seleksi calon pelatih muda ideologi Muhammadiyah Muhammad Miftahul Muslim SHum mengatakan, seleksi calon pelatih muda ideologi Muhammadiyah sangat diperlukan.
“Karena untuk menyeleksi calon pelatih muda ideologi Muhammadiyah agar benar-benar mendapatkan sosok yang tepat sebagai pelatih muda,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sekretaris Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi PDM Surabaya itu menambahkan, proses seleksi tersebut sangat bermanfaat bagi calon pelatih muda ideologi Muhammadiyah agar benar-benar bisa menyiapkan diri sebelum terjun sebagai trainer.
“Untuk kesulitannya, saya rasa tidak terlalu banyak. Bagi saya sendiri, kesulitan yang saya alami itu bahwa saya harus kembali mengingat materi-materi yang diujikan yang itu sudah jarang saya baca lagi,” tuturnya.
Kalau soal teknis kegiatan, sambung dia, mungkin yang agak membuat kesusahan masalah internet di tempat seleksi yang kurang memadai sehingga para peserta sampai harus memakai tethering pribadi.
“Untuk panitia seleksi tadi saya rasa kinerjanya sudah bagus, penjelasan terkait dengan step by step seleksi mudah dipahami. Panitia juga sudah menyiapkan materi dan sistematika tes dengan baik,” ujarnya.
“Harapan dengan ikut seleksi calon pelatih muda ideologi Muhammadiyah, saya bisa terpilih sebagai pelatih muda ideologi Muhammadiyah yang nantinya bisa menyebarkan ideologi Muhammadiyah kepada calon kader Muhammadiyah,” tandasnya.
(Yuda/AS)