KLIKMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tuban yang terdiri atas Abdul Halim, Yanwar Setiawan, Edi Utomo, dan Ahmad Ruston mengunjungi Kota Medan. Mereka sekaligus merupakan Direksi PT Amanah Sang Surya Tuban.
Tujuan kunjungan ini adalah untuk menyerahkan penggunaan merek air minum kemasan Suli 5 dari PT Amanah Sang Surya Tuban kepada PT Maju Bersama Sang Surya Medan, Ahad (5/11).
Serah terima dilakukan di Hotel Madanim, Jalan Amaliun No 1, Kotamatsum III, Kec Medan Kota, Kota Medan, oleh Wakil Direktur PT Amanah Sang Surya Edi Utomo kepada Direktur Utama PT Maju Bersama Sang Surya Yudha Pratama.
Selanjutnya, Abdul Halim, Ahmad Ruston, dan Yanwar Setiawan memberikan pemaparan dan motivasi mengenai keunggulan produk Suli 5 kepada PT Maju Bersama Sang Surya. Ketiganya memaparkan bahwa di Tuban, Suli 5 tidak hanya digemari oleh warga persyarikatan Muhammadiyah, tetapi juga memiliki pemasaran yang mencapai luar kota.
Menurut Yudha Pratama, Direktur Utama PT Maju Bersama Sang Surya, PDM Kota Medan sudah lama berkeinginan memiliki amal usaha ekonomi setelah sukses memiliki amal usaha pendidikan dan sosial. Maka, dibentuklah PT Maju Bersama Sang Surya untuk memproduksi air minum kemasan yang di-launching pada 14 Mei 2023 lalu.
Yudha mengungkapkan bahwa perusahaan sudah berinvestasi sebesar Rp 1,7 miliar dan mayoritas saham dimiliki PDM Kota Medan.
“Perusahaan ini dimiliki oleh Pimpinan Daerah (PDM Medan, Red) dengan modal sebesar 98 persen, PCA Medan Tembung sebesar 1 persen, dan PCM Pulo Brayan sebesar 1 persen. Modal saham sebesar Rp 1 miliar yang dibagi menjadi 1.000 lembar saham dengan nilai per lembar saham sebesar Rp 1 juta. Investasi yang sudah dihabiskan mencapai Rp 1,7 miliar,” jelas Yudha.
Ia juga menjelaskan bahwa perusahaan yang dipimpinnya sudah mampu melakukan produksi melebihi ekspektasinya.
“Produksi PT Maju Bersama Sang Surya terdiri atas tiga jenis kemasan, yaitu cup atau gelas, botol 330 ml dan 600 ml, serta kemasan galon. Produksi kemasan cup atau gelas mencapai 1.000 kardus (isi 48 gelas) per hari, kemasan botol mencapai 800 kardus per hari, dan kemasan galon mencapai 500 galon per hari,” jelas Yudha.
Ia pun optimistis perusahaan akan break even point dalam jangka waktu 10 bulan dan selanjutnya ia akan melakukan pengembangan produksi.
“Jika usaha berjalan sesuai rencana, perusahaan dapat mencapai break even point setelah 10 bulan. Setelah itu, perusahaan akan melakukan pengembangan produksi dengan menambah mesin produksi dan kapasitas bahan baku air yang lebih besar. Tentunya, perusahaan juga perlu melakukan penataan pemasaran dan distribusi,” tambahnya.
Ia juga berharap warga persyarikatan dapat mendukung produksi air minum Suli 5 sebagai amal usaha ekonomi Muhammadiyah di Kota Medan. Produksi air minum ini dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga maupun dalam acara-acara Muhammadiyah lainnya.
“Oleh karena itu, manajemen yang profesional dan berkomitmen tinggi harus dilakukan tanpa campur tangan kepentingan pribadi. Perusahaan ini juga merupakan pilot project amal usaha ekonomi Muhammadiyah di Medan,” katanya.
(Samson Thohari/AS)
