Surabaya, KLIKMU.CO – Empat penggembira muktamar, H Ali Imran asal Kabupaten Kapuas, AKP (Purn) Darmadi asal Kabupaten Kapuas, Ganda Ganjar Gunartika asal Kota Palangkaraya dan Suyatman asal Kota Palangkaraya, tiba di UM Surabaya setelah mengayuh sepeda lima hari dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Setiba di UM Surabaya, penggembira asal Tandes Samsul Hadi juga akan bergabung dengan tim gowes sehingga bertambah satu orang.
Kelimanya berniat menghadiri Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Surakarta/Solo yang berlangsung mulai 18-20 November mendatang. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya syiar Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah.
Rektor UM Surabaya Sukadiono menyambut hangat kedatangan penggembira muktamar yang menaiki sepeda ontel di lapangan kampus pada Jumat (11/11/2022).
Dalam sambutannya, Suko menututurkan bahwa ia merasa terharu dan takjub melihat semangat yang dilakukan empat penggembira muktamar asal Kalimantan ini. Menurutnya, ini adalah salah satu syiar Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah yang tidak dilakukan oleh semua warga persyarikatan Muhammadiyah.
Suko menyebut mereka ini merupakan warga Muhammadiyah yang sangat peduli dengan kebesaran Muhammadiyah.
Saat ditanya, rupanya perjalanan keempat pegowes tersebut tidak berjalan mudah. Saat tiba di Kabupaten Kapuas 2 sepeda rusak sehingga harus diservis terlebih dahulu dan berganti sepeda.
Mendengar cerita tersebut, Rektor UM Surabaya Sukadiono spontan memberikan 1 sepeda Polygon miliknya.
“Jadi, pemilik sepeda yang sempat rusak di Kapuas ini agak cemas, takut di perjalanan berikutnya ada kendala,” kata Suko.
Menurutnya, pemberian sepeda kepada salah satu penggembira Muktamar ini sebagai bentuk support UM Surabaya terhadap warga persyarikatan yang memiliki kebesaran hati terhadap Muhammadiyah di tengah usia yang sudah tidak muda, namun memiliki semangat perjuangan yang luar biasa. Tak hanya itu, UM Surabaya juga memberikan tali asih berupa uang saku kepada 5 penggembira yang diberikan secara langsung.
“Sebagai pimpinan universitas, saya berharap energi positif yang dilakukan 4 penggembira muktamar ini bisa menular kepada warga persyarikatan khususnya di lingkungan UM Surabaya dalam menyemarakkan Muktamar,” imbuh Suko.
Sementara itu, Ali Imron, ketua gowes, menuturkan, selain membawa misi syiar muktamar, ia dan tim tergabung dalam Perhimpunan Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI).
“Jadi dalam mempersiapkan fisik, kami setiap hari bersepeda pagi 20 kg, sore 20 kg,” kata Imran.
Sebagai bekal agar lancar di perjalanan, Imran dan timnya membawa sarung, kopyah, obat-obatan, ban sepeda, dan beberapa baju kaus ganti. Untuk mengisi energi ia memilih membeli makan di warung.
Di akhir paparannya, Imran berharap muktamar di Solo berjalan dengan lancar, sukses, dan menjadikan Muhammadiyah lebih bersinar, bermanfaat tidak hanya di Indonesia, tapi juga dunia.
Terakhir, untuk sampai ke Surakarta, kelima penggembira Muktamar ini harus menempuh rute Kota Palangkaraya, Pulau Pisau, Kuala Kapuas, Banjarmasin, Pelabuhan Trisakti menumpang kapal laut menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Sragen, Karanganyar dan tiba di Kota Solo (Surakarta). (AS)