Siswa Muhammadiyah Surabaya Perkuat Ilmu Astronomi

0
1624
teropong bintang
Percobaan melihat hilal dengan teropong oleh Siswa SMAM 10 Surabaya

smam 10 surabaya teropong

Siswa SMA Muhammadiyah 10 melakukan pengamatan datangnya hilal dengan teropong

Surabaya, 04/10/2016. Islam berabad-abad lalu telah menguasai dunia secara luas. Kejayaan Islam mampu menciptakan peradaban emas yang gemilang. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan Islam telah melompat jauh dari masa itu.

Namun, dekade ini ternyata Islam mengalami kemerosotan. Banyak oknum-oknum mengastanamakan muslim yang justru membawa Islam menuju kemunduran dari pencapaian seharusnya. Yang terbaru adalah kasus Dimas Kanjeng tentunya.

teropong bintang
Percobaan melihat hilal dengan teropong oleh Siswa SMAM 10 Surabaya

Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMA Muhammadiyah 10 Surabaya mencoba kembali merekonstruksi sedikit kemajuan Islam. Betapa teknologi dan ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh banyak cendekiawan muslim pada masa silam. Salah satunya dalam ilmu penghitungan astronomi untuk penentuan tanggal dan hari.

Pelajar-pelajar SMA Muhammadiyah 10 Surabaya berusaha menunjukkan kembali bahwa Islam adalah agama moderen yang besar oleh pengetahuannya. Bukan sisi mistisnya. Oleh karena itu, dalam rangka memeriahkan Peringatan Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram kali ini mengadakan Workshop Ilmu Astronomi Islam, dengan tema “Menyongsong Peradaban Emas Islam dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”.

“Kegiatan ini terdiri dari dua sesi. Dan sebetulnya peneropongan hilal di Masjid Nambangan ini adalah sesi kedua. Sesi pertama telah kami lakukan pada Jumat lalu, yaitu seminar astronomi Islam”, begitu kata Ricky Abdi, ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMA Muhammadiyah 10 Surabaya.

Kegiatan peneropongan hilal di Masjid Nambangan ini merupakan kegiatan praktek lanjutan pasca seminar yang dilakukan sebelumnya. Para siswa dikenalkan tentang cara melihat hilal langsung, mengukur derajat ketinggian hilal, dan penentuan sederhana hari tanggal berdasarkan metode hisab.

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Sudarusman menjelaskan bahwa pembelajaran otentik semacam ini adalah ciri khas sekolah yang berbeda dengan sekolah lain.

“SMA Muhammadiyah 10 memiliki konsep belajar 80 persen langsung di dunia nyata. Siswa dikenalkan langsung pada permasalahan di lapangan dan wajib mampu menyelesaikannya secara mandiri. Kegiatan ini dari awal hingga akhir adalah karya siswa murni. Mulai pengkoordinasian hingga pelaksanaan. Guru hanya motivator”, begitu kata Pak Sudar, sapaan akrabnya.

Harapan besar dari terselenggaranya kegiatan ini adalah menguatkan pandangan dunia bahwa umat Islam adalah komunitas besar yang menghargai temuan-temuan teknologi dan ilmu pengetahuan, dan mampu mengaplikasikan pada permasalahan kehidupan sehari-hari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini