Pembinaan Standardisasi Tilawati Meningkatkan Kualitas Bacaan Al-Qur’an

0
140
Kepala SD Muhammadiyah 29 Surabaya Jatim MA (kiri) ketika membuka pembinaan standardisasi tilawati kepada guru dan karyawan. (Yuda/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Guna meningkatkan kualitas tilawati guru Al-Qur’an, Sekolah Tahfidz Berkemajuan SD Muhammadiyah 29 Surabaya menggelar pembinaan standardisasi tilawati di ruang kelas 1 A, Sabtu (1/10/2022).

Kepala SD Muhammadiyah 29 Surabaya Jatim MA memaparkan, program tersebut sengaja digelar SD Mudalan –sebutannya– untuk meningkatkan kualitas bacaan dan teknis pengajaran Al-Qur’an.

“Karena kami menyadari bahwa Al-Qur’an merupakan masalah yang paling pokok. Sebagus apapun dan sebanyak apapun hafalannya, bila belum lancar juga fasih bacaan Al-Qur’an, maka akan terasa hambar,” ujarnya.

Jatim melanjutkan, Al-Qur’an akan menjiwai semua mata pelajaran (mapel) dan aktivitas yang ada di sekolah. Sehingga program standardisasi tilawati menjadi program yang paling prioritas dari semua program yang ada.

“Mudah-mudahan dengan memprioritaskan pembelajaran Al-Qur’an, siswa akan memiliki bacaan Al-Qur’an dengan baik dan benar. Sehingga lulusan SD  Muhammadiyah 29 Surabaya benar-benar dapat membanggakan dan bisa dipertanggungjawabkan untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” harap Jatim.

“Semoga Allah SWT senantiasa memberi kekuatan dan kemampuan dalam mengembangkan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing secara nasional dan selalu mengharap ridha-Nya,” pungkasnya.

Sementara itu, pembina tilawati dari Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya Imam Safi’i SS MPd menjelaskan, tujuan dilakukannya kegiatan tilawati sebagai upgrading pembelajaran guru-guru SD Muhammadiyah 29 Surabaya supaya lebih fokus dalam mengajar di kelasnya.

“Setiap lembaga tilawati mempunyai standar (SOP) cara mengajar, mulai media, tahapan, juga targetnya. Guru harus mengikuti metode tersebut dan nanti akan ada evaluasi apakah sudah sesuai dengan standar atau belum,” ungkap Imam Safi’i.

Menurut Imam Safi’i, tingkat kesulitannya ada di praktik lapangan. Situasi dan kondisi antara lembaga yang berbeda serta motivasi dari pihak keluarga kepada anak-anak.

Imam Safi’i berharap, karena SD Muhammadiyah 29 Surabaya termasuk sekolah yang baru, bisa menjadi percontohan dari pelaksanaan pembelajaran metode tilawati sesuai dengan target kualitas dan target waktu, waktunya tepat, kualitasnya juga hebat. (Yuda/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini