KLIKMU.CO – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur dinilai akan membuat Jakarta lebih nyaman dan berpotensi mendorong kenaikan harga properti.
Demikian dikatakan pengamat properti dari Indonesia Property Watch Ali Tranghanda dalam seminar daring di Jakarta, Jumat (26/8/2022) seperti dikutip Republika.co.id.
“Apakah isunya Jakarta akan sepi? Tidak juga. Jakarta bisa sepi kalau misalkan terdapat kebijakan pusat perbankan, keuangan, dan bursa saham semuanya harus pindah ke IKN,” kata Ali.
Menurut Ali jika hal tersebut tidak terjadi, maka Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis Indonesia. Hanya saja, dampak dari pemindahan IKN yang potensial adalah terjadinya sub-urbanisasi.
Sub-urbanisasi yang dimaksud Ali adalah beberapa kota penyangga Jakarta yang sebelumnya belum siap kemudian bertumbuh kembang menjadi kota yang setara dengan Jakarta.
Hal itu, lanjut Ali, yang akan memicu meningkatnya harga properti di Jakarta karena kota dengan ikon Tugu Monas tersebut semakin nyaman ditinggali seiring berkurangnya tingkat polusi dan kepadatan penduduknya.
“Saya melihat ini bagus. Kita melihat terlebih dahulu visi dan tujuan pembangunan IKN karena saat ini sekitar 50 persen ekonomi dan populasi penduduk terkonsentrasi di Jawa, sehingga tidak ada pemerataan,” imbuh Ali.
Sementara itu, Vice President of Finance – Strategy and IR Role 99 Group Indonesia Timothy Alamsyah berpendapat ke depan pasar properti akan semakin masif, apalagi di Jakarta.
“Justru kalau ada pemindahan Ibu Kota Negara sehingga kepadatan di Jakarta menjadi berkurang, maka hal ini merupakan sesuatu yang bagus untuk kenaikan harga properti di Jakarta,” ujarnya.
Ia juga berpendapat senada dengan Ali, jika karena pemindahan IKN berdampak pengurangan polusi dan kemacetan, maka Jakarta akan tambah nyaman dan tentunya akan mengerek harga properti di kota berjuluk Kota Kolaborasi tersebut.[AIKaffa]
Keterangan gambar: Kota Jakarta dengan Tugu Monas sebagai ikon landmarknya. (Foto: Eventkampus.com)
