Malang, KLIKMU.CO – Bertempat di Loby Cafe Container UMM, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Karangploso melaksanakan Musyawarah Cabang (Musycab), Minggu (19/11).
Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh anggota Pemuda Muhammadiyah dari seluruh ranting di Karangploso dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Karangploso. Turut diundang Ketua Umum Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Malang, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Karangploso, dan organisasi kepemudaan lainnya.
Dalam sambutannya, ketua panitia Ali Baroroh Almuflih menyampaikan, kegiatan musycab kali ini dihadiri oleh 11 Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah yang ada di naungan PCPM Karangploso.
Musycab yang mengusung tema “Pemuda Negarawan Kolaborasi Membangun Karangploso” ini diharapkan membentuk kepemimpinan PCPM Karangploso yang mampu berkolaborasi dengan pihak manapun dengan konteks birri wattaqwa.
“Sebagaimana surat Al Maidah ayat 2 yang menyerukan kita untuk saling gotong royong, harapannya PCPM Karangploso bisa lebih maju ke depan,” harapnya.
Ketua Umum PCPM Karangploso 2019-2023 Abdul Latif menambahkan, pihaknya bersyukur bisa berkumpul dan bermusyawarah. Adanya antusias dan kesadaran yang sudah tumbuh di Pemuda Muhammadiyah saat ini adalah salah satu tonggak awal majunya Karangploso.
“Semoga setelah ini dan dengan semangat yang sudah ada kita bersama Karangploso menjadi lebih baik,” paparnya.
Perwakilan dari PCM Karangploso, Amrozi Hamidi, menyampaikan bahwa semangat pemuda perlu diapresiasi dan dirawat. Sebab, gerakan-gerakan kepemudaan sejatinya adalah spirit yang akan menjadi kekuatan yang sangat luar biasa.
“Pada saat ini, yang diperlukan adalah sikap-sikap independen yang perlu diperhatikan pada jiwa pemuda. Hal ini menjadikan para pemuda mampu mematangkan konsep-konsep progresif dan berpikiran maju,” pesannya.
Ana Ahsanul Huda sebagai ketua terpilih PDPM Kabupaten Malang periode 2023-2027 menyampaikan, Pemuda Muhammadiyah adalah orang-orang yang memiliki kompetensi.
Dia juga menyampaikan bahwa ada tiga dimensi yang perlu dilakukan sebelum saling berkolaborasi. Di antaranya rukun, guyub, dan kebermanfaatan.
“Pemuda haruslah tetap semangat. Maka, dengan memahami tiga dimensi tersebut, pemuda diharapkan dapat saling berkolaborasi untuk membangun, khususnya di Karangploso,” ujarnya.
(Mada/AS)
