20 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Penerimaan Rapor SD Mumtas Tahun Ini Berbeda dari Tahun-Tahun Sebelumnya

Salah seorang wali murid melihat rapor anaknya yang bersekolah di SD Muhammadiyah 3 Assalaam Kota Malang. (Dok SD Mumtas/KLIKMU.CO)

Malang, KLIKMU.CO – Musim pembelajaran semester ganjil tahun ajaran 2022/2023 hampir usai. Sebagai bentuk produk pertanggungjawaban kepada orangtua atau wali peserta didik, SD Muhammadiyah 3 Assalaam Kota Malang (Mumtas) menghelat pembagian rapor. Sebuah buku laporan yang berisi rekam jejak hasil proses pembelajaran peserta didik.

Dilaksanakan selama 3 hari, dimulai Kamis 23 Desember 2022 untuk kelas V dan VI, Jumat 24 Desember 2022 untuk kelas II dan III, dan Sabtu untuk kelas I dan IV.

Penerimaan rapor pada tahun ajaran ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya penerimaan rapor sekadar datang dan terima, tahun ini diatur dan dikonsep oleh masing-masing kelas.

Para peserta didik mendesain acara penerimaan rapor di kelas masing-masing. Mereka membuat persembahan untuk orangtua sekaligus dengan tujuan memperingati Hari Ibu.

Acara dan persembahan yang mereka siapkan merupakan ide dari mereka sendiri dan melaksanakan dengan mandiri. Para ustadz dan ustadzah hanya memberikan pengarahan untuk memperbaiki acara yang sudah mereka rancang.

Sebagai perwujudan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), mereka menampilkan berbagai karya dan pentas seni yang dilakukan secara individu maupun kelompok. Adapun untuk tema kewirausahaan para peserta didik menjual hasil proyeknya yang dibuat oleh mereka kepada wali peserta didik yang hadir.

Kepala sekolah melalui Kepala Urusan Marketing dan Komunikasi Rama Kusnadi menyampaikan bahwa rapor kali ini wajib yang mengambil adalah orang tua atau wali dari peserta didik. Hal ini bertujuan agar komunikasi antarwali kelas dengan wali peserta didik berjalan dengan baik.

“Catatan-catatan mengenai peserta didik dan informasi-informasi penting dari sekolah dapat tersampaikan dengan efektif. Selain itu, dengan kehadiran orang tua secara langsung dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut pembinaan kepada putra-putrinya ketika sampai di rumah,” paparnya.

Rama menjelaskan bahwa anak-anak akan menceritakan pengalaman selama satu semester dan mempersentasikan fortopolio hasil karya anak-anak di depan orang tua sendiri sebelum menerima rapor.

Selama satu semester, para peserta didik membuat dan mengumpulkan portofolio. Setelah itu, mereka merapikan sendiri, menjilid, serta menyampul sendiri hasil apa yang dibuat selama satu semester.

“Melalui kesempatan ini anak-anak secara tidak langsung belajar tentang ketelitian, kerapian, dan ketelatenan dari peserta didik,” terangnya.

Setelah itu nanti di hadapan orang tua wali masing-masing, mereka akan menceritakan apa yang telah dialami dan apa yang mereka tulis dalam kumpulan fortopolio. Dengan harapan melalui kegiatan ini melatih anak-anak public speaking dengan penuh percaya diri.

“Mama papa, ayah bunda, nanti ketika menerima hasil belajarnya ananda terima dan syukuri apa yang telah diperoleh anak-anak. Hargai dan syukuri, ingatlah bahwa anak-anak memiliki keunikan masing-masing. Tidak harus semua anak mendapatkan nilai 100 atau predikat A. Semua anak itu adalah juara, jangan pernah membanding-bandingkan,” tutur Rama.

“Buatlah reward kepada mereka yang telah bekerja keras semampunya agar mereka bisa menghargai diri dan usahanya. Seketika di rumah nanti, lihat wajahnya, peluk erat badannya sambil bisikkan dan katakan terima kasih kamu sudah melakukannya dengan terbaik,” tandas mantan aktivis IMM itu.

Fariha Syakira Alifahmi, peserta didik kelas VI, menyampaikan penerimaan rapor semester ganjil ini sangat menyenangkan dan seru.

Menurutnya, penerimaan rapor pada semester ini berbeda daripada sebelumnya karena bukan hanya menerima rapor, tetapi juga ada presentasi hasil karya dan portofolio hasil belajar selama satu semester. Kegiatan ini sangat menyenangkan karena yang mengoordinasi dan membuat acara ini adalah kami dari siswa sendiri dengan bantuan wali kelas.

“Kegiatan ini juga sangat seru. Karena kita harus menceritakan fortopolio di depan orang tua kami. Itu bagi saya memberi kesan yang baik dan secara langsung dapat belajar berbicara dengan baik dan benar sesuai yang telah diajarkan oleh ustadz ustadzah kami,” katanya.

Sementara itu, Sendy Wulandari, salah satu wali peserta didik, menyampaikan kesan yang sangat mendalam. “MasyaAllah luar biasa. Semester ganjil tahun ini ditutup dengan kesan yang sangat mendalam. Kejutan yang manis dan mengharukan dari anak-anak akan senantiasa membekas di hati kami para orang tua wali peserta didik. Terima kasih banyak ustadz ustadzah, atas bimbingan dan didikan yang luar biasa,” katanya.

Semoga Mumtas semakin berkembang menjadi sekolah terbaik di Kota Malang. Senantiasa berproses untuk semakin sukses. Proud to be a Mumtas Family,” tandasnya.

Adapun libur sekolah setelah penerimaan rapor dimulai 26 Desember-2 Januari 2022. (Rama/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *