Malang, KLIKMU.CO – Dua siswa SD Muhammadiyah 4 Kota malang (SD Mupat), Haidar Abimanyu Tuarita dan Sauqya Anggun Candrarini, mendapat kesempatan langka untuk mewawancarai Prof Muhadjir Effendy MAP, Menteri Koordinator Pengembangan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK).
Wawancara ini diadakan di perpustakaan SD Mupat, Ahad (18/6), saat melakukan kunjungan kenegaraan Menko PMK ke SD Muhammadiyah 4 Kota Malang.
Dalam wawancara yang berlangsung beberapa saat tersebut, Anggun dengan penuh semangat mengajukan beberapa pertanyaan kepada Menko PMK Muhadjir Effendy. Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh Anggun kepada Menko PMK adalah tentang motivasi mentan Rektor UMM itu menjadi seorang menteri dalam bekerja untuk membantu anak-anak di Indonesia.
Dengan respons hangat, Menko PMK balik menanyakan kembali cita-cita Anggun dan Aby. Anggun bercita-cita menjadi polwan untuk menangkap penjahat, sementara Aby bermimpi menjadi seorang dokter gigi untuk merawat kesehatan giginya sendiri.
Jawaban-jawaban jujur dan polos mereka mengundang gelak tawa dan tepuk tangan yang meriah dari para pejabat dan stakeholder yang hadir.
Dengan senyum ramah, Menteri Muhadjir Effendy berpesan, “Carilah sesuatu yang sulit agar kalian menjadi pintar.” Maksud dari perkataan sang menteri adalah agar belajar dari hal-hal yang sulit supaya terbiasa dengan proses. Karena sejatinya seorang manusia tidak ada yang lahir langsung dengan banyak kenikmatan namun perlu proses.
Menko PMK lantas mengajak anak-anak SD Muhammadiyah 4 untuk belajar dengan semangat, tidak pernah menyerah, dan memiliki keberanian menghadapi tantangan. Ia menekankan bahwa mencari jalan yang sederhana atau mudah tidak akan membantu mereka menjadi generasi yang luar biasa.
Menko PMK pun memuji kecerdasan dan keberanian anak-anak dalam mewawancarai seorang menteri. Mantan Mendikbud itu mengapresiasi semangat dan kejujuran yang ditunjukkan oleh reporter cilik.
Sebelum meninggalkan SD Mupat, Menko PMK dengan sukacita memberikan tanda tangan pada poster yang dipegang oleh Aby. Dengan membaca basmallah, ia berharap agar cita-cita dan impian anak-anak SD Muhammadiyah 4 dapat terwujud.
Wawancara ini tidak hanya memberikan wawasan baru kepada Andika, tetapi juga menginspirasi banyak siswa SD lainnya yang menyaksikan melalui siaran langsung di televisi. Mereka menjadi lebih termotivasi untuk belajar dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Muhadjir berharap bahwa generasi muda seperti Anggun dan Aby akan terus bersemangat dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan Indonesia di masa depan.
“Kalian adalah masa depan bangsa ini. Saya berharap kalian menjadi pemimpin-pemimpin hebat yang mampu mengatasi berbagai tantangan dan membawa Indonesia menuju kemajuan yang lebih baik,” tutur Muhadjir.
Dengan wawancara yang mengesankan ini, Anggun dan Aby telah membuktikan bahwa usia bukanlah hambatan untuk berpartisipasi dalam dialog yang penting. Semangat dan minatnya terhadap pembangunan negara memberikan harapan bagi generasi muda Indonesia bahwa mereka juga memiliki suara yang berarti dalam menciptakan perubahan positif. (Ahmad Afwan Yazid/AS)