Pengikut Muhammadiyah Dijamin Masuk Surga jika Mengamalkan Ini

0
121
Suhadi M. Sahli mengingatkan kepada guru dan karyawan AUM PCM Gubeng terkait ideologi Muhammadiyah. (Deden/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Muhammadiyah sebagai gerakan persyarikatan dan organisasi Islam yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 memiliki sebuah cita-cita mewujudkan masyarkat Islam yang sebenar-benarnya.

Untuk mempertahankan eksistensi Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar, perlu sebuah upaya mengakarkan ideologi agar generasi pelangsung Muhammadiyah dapat membawa misi keumatan dan marwah gerakan yang diusung oleh KH Ahmad Dahlan yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist sehingga ideologi Muhammadiyah dapat kokoh di dalam jiwa para kader penerus.

Muhammadiyah sebagai organisasi Islam besar di Indonesia tentu mengingat perjalanan historisnya, memiliki kepribadian, jati diri, serta sifat-sifat khusus. Drs Suhadi M. Sahli MAg pun mengingatkan kepada guru dan karyawan AUM PCM Gubeng terkait ideologi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berideologi kemajuan dengan misi dakwah dan tajdid sebagai identitas gerakannya, Sabtu (15/4).

Bagi Suhadi, hal tersebut perlu dipahami hingga pada akhirnya membentuk kepribadian Muhammadiyah. “Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Muhammadiyah itulah yang diinternalisasikan pada akhirnya mewujud menjadi kepribadian Muhammadiyah,” tegasnya.

“Yakni aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam,” imbuh Suhadi.

Muhammadiyah sebagai organisasi Islam adalah kumpulan umat Islam yang melakukan gerakan dakwah Islam, amar makruf nahi mungkar berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah Ash Shahiihah (Al Maqbulah) yang memiliki tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga  masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Ideologi Muhammadiyah harus ditekankan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah duniawiyah.

“Jika ini dipegang teguh dan diamalkan secara istiqamah sampai akhir hayatnya, sudah tentu pengikut Muhammadiyah dijamin masuk surga, bahkan akan dikumpulkan oleh Allah bersama para Nabi, para shiddiqin, para syuhada’, dan orang-orang shalih, sebagaimana dijelaskan dalam surat An Nisa: 69-70,” imbuh Suhadi.

Berdasarkan ayat-ayat Qur’an dan Hadits-hadits sangat jelas bahwa siapa saja umat Islam, di mana pun keberadaannya, berkumpul atau berjam’iyyah di ormas Islam apa saja jika memiliki ideologi, mengikuti dan menaati Nabi Muhammad SAW, baik dalam hal beraqidah, beribadah, berakhlaq, dan bermu’amalah duniawiyah, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, menerima atau menolak, bersikap simpati atau anti pati, disebut Muhammadiyah atau pengikut Nabi Muhammad saw.

Oleh karena itu, penting bagi Muhammadiyah untuk melakukan internalisasi ideologi Muhammadiyah baik pada level pimpinan maupun pada level kader penerusnya. Karena ideologi merupakan sebuah ciri yang menunjukan identitas dan dasar bagi system dalam sebuah gerakan.

“Ideologi tidak dapat dipisahkan dari sebuah gerakan karena ideologi merupakan seperangkat paham tentang kehidupan dan strategi perjuangan untuk mewujudkan cita-cita Muhammadiyah. Bagi Muhammadiyah sendiri ideologi ialah seperangkat ide, nilai, keyakinan, dan cita-cita yang menjadi landasan Muhammadiyah untuk mengimplestasikan ajaran islam dalam kehidupan guna mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya,” pungkasnya. (Deden/Ima/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini