7 November 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Pentingnya Membangun Budaya Mutu agar Sekolah Naik Level

Kelompok Kerja Kepala Sekolah SMA/SMK Muhammadiyah Kota Surabaya diundang ke Dhurakij Pundit University (DPUIC) Thailand. (Salim Bahrisy/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Kelompok Kerja Kepala Sekolah SMA/SMK Muhammadiyah Kota Surabaya (K3S) mendapatkan undangan khusus dari Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) yang dinaungi oleh KBRI Bangkok, Thailand. Di sana, K3S berbagi praktik baik yang telah dilakukan di sekolah Muhammadiyah di Indonesia, khususnya Surabaya.

Selama empat hari mulai Jumat (1/11/2024) hingga Senin (4/11/2024), sembilan pimpinan sekolah dari sembilan sekolah Muhammadiyah yang tergabung dalam K3S Muhammadiyah Surabaya mengikuti studi komparasi di negeri Gajah Putih itu dengan didampingi oleh Ketua Majelis Dikdasmen PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya.

Kesembilan pimpinan tersebut adalah Astajab MPd, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) sekaligus Ketua K3S Muhammadiyah Surabaya); M. Yulianto SPd, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Surabaya (Smamsa); Erlina Wulandari SPd, Kepala SMA Muhammadiyah 3 Surabaya (Smamga); dan Zainul Mustofa MPd, Kepala SMA Muhammadiyah 4 Surabaya (SMAMIV).

Lalu, Rufiah SPd, Kepala SMA Muhammadiyah 7 Surabaya (Smamju), Rina Nduruwati MPd, Kepala SMA Muhammadiyah 9 Surabaya (Smamuse); Salim Bahrisy SKM, Kepala SMA Muhammadiyah 10 Surabaya (SMAMX), Irvandy Andriansyah MT, Kepala SMK Muhammadiyah 1 Surabaya (SMK Mudisa); dan Mas Ulah MM, Kepala SMK Muhammadiyah 2 Surabaya (SMK Muda.  

Mereka didampingi langsung oleh Dikky Syadqomullah MHES, Ketua Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) PDM Kota Surabaya.

Kegiatan di Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) berlangsung lancar. Tuan rumah menyambut hangat tim rombongan dari K3S Muhammadiyah Surabaya.

Wakil Kepala Sekolah SIB sekaligus Humas, Agustina, menyampaikan terima kasih atas kedatangan teman-teman dari K3S. Ia sangat antusias setelah mendengarkan presentasi best practice dari berbagai sekolah Muhammadiyah Surabaya yang memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing.

“Program-program yang disampaikan sangatlah bagus dan juga menarik. Semoga SIP bisa mengambil banyak hal dari kegiatan ini dan bisa diadaptasi di SIB jika memungkinkan,” tuturnya.

Ketua K3S Astajab selaku dalam presentasinya menyampaikan, betapa pentingnya membangun budaya mutu di lingkungan sekolah. Sebab, dengan membangun budaya mutu, SDM sebuah sekolah akan naik level.

“Budaya mutu di sebuah sekolah juga pastinya akan menjadi pertimbangan bagi sekolah internasional untuk melakukan study exchange ataupun kerja sama internasional. Jika sebuah sekolah sudah memiliki budaya mutu yang baik, bisa dipastikan sekolah itu adalah sekolah yang sangat baik,” jelasnya.

Sembilan kepala SMA/SMK Muhammadiyah Surabaya berada di Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) Thailand. (Salim Bahrisy/KLIKMU.CO)

Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Surabaya Dikky Syadqomullah dalam sambutannya menyampaikan, studi komparasi yang dilakukan oleh K3S SMA/SMK Muhammadiyah Surabaya ini sangat bagus dan harus terus didukung, dan dikembangkan.

Ke depan kegiatan ini juga harus menjangkau benua lainnya dan lebih banyak negara dan juga instansi lagi yang dikunjungi. Sebab, dengan adanya program ini, para pimpinan sekolah seharusnya mendapatkan banyak sekali pembelajaran, ilmu, dan pengalaman.

“Pimpinan sekolah harus melek akan perkembangan dunia pendidikan. Jika hanya studi banding di Indonesia saja, mungkin para kepala sekolah belum bisa melek akan inovasi pengembangan sekolah karena masih dalam lingkaran budaya dan kurikulum yang sama. Harapannya, setelah kegiatan ini apa yang didapat bisa segera diadaptasi di sekolah masing-masing atau minimal menemukan inspirasi baru untuk pengembangan di sekolah masing-masing,” jelasnya.

Selain ke SIB, Kelompok Kerja Kepala Sekolah SMA/SMK Muhammadiyah Kota Surabaya juga mendapatkan undangan khusus di Dhurakij Pundit University (DPUIC) Thailand. Dalam kesempatan ini, K3S Muhammadiyah Surabaya mendapatkan penawaran kerja sama Internasional Study Journey serta Exchange Programs Opportunities.

Direktur DPUIC menyampaikan saat ini belum ada mahasiswa kampus ini dari Indonesia, padahal peluangnya sangat terbuka lebar. Sebab, di sini memiliki banyak fakultas dan jurusan serta berbagai fasilitas modern yang memadai.

Haapannya, siswa-siswi dari sembilan sekolah Muhammadiyah yang hadir kali ini suatu saat ada bisa yang mengikuti program tersebut. Ia menyampaikan di kampus ini juga ada komunitas muslim dan sangat ramah.

“Semoga kerja sama (MoU) ini bisa terjalin dengan baik dan bermanfaat untuk semua,” katanya.

(Salim Bahrisy/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *