Percepat Program 5.000 Doktor, Muhammadiyah Teken MoU dengan Universiti Malaysia Kelantan

0
18
Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah meneken MoU dengan Universiti Malaysia Kelantan (UMK) di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Selasa (6/8/2024). (Dok Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah)

KLIKMU.CO – Muhammadiyah terus memperluas kerja sama di bidang pendidikan. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga luar negeri.

Terbaru, Majelis Pendidikan Tinggi dan Pengembangan (Majelis Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meneken MoU dengan Universiti Malaysia Kelantan (UMK) pada Selasa (6/8/2024) lalu di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).

Penandatanganan tersebut diikuti oleh 56 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) di Indonesia. Tujuannya untuk menambah jalan kerja sama internasional PTMA dengan beberapa perguruan tinggi luar negeri.

Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Ahmad Muttaqin menjelaskan, kegiatan ini sekaligus jadi momentum untuk merealisasikan program 5.000 doktor PTMA. Saat ini sudah ada 4.191 doktor yang menjadi dosen di PTMA.

“Selain Universiti Muhammadiyah Malaysia, data di Majelis Dikti yang studi S3 di UMK juga cukup banyak. Data lain yang cukup banyak itu di UNIZA,” jelas Muttaqin.

Program kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri, lanjut dia, juga bagian dari komitmen PTMA untuk memperbaiki dan meningkatkan tenaga pendidikan. Selain itu juga kapasitas kelembagaannya, dalam hal ini adalah akreditasi.

“Saat ini yang terakreditasi unggul PTMA kita ada 12 PTMA unggul. Yang baru saja unggul adalah Magelang (Unimma) karena sudah unggul boleh mengajukan FK karena di Jawa syaratnya FK kan harus unggul,” katanya.

Muttaqin pun berpesan supaya PTMA tidak boleh berhenti di zona nyaman. Mengingat di Indonesia tidak hanya ada PTMA, tapi juga perguruan tinggi negeri maupun swasta lain. Belum lagi ada perguruan tinggi asing.

“MoU ini adalah bagian dari kita ingin terus bergerak, kita ingin terus melangkah,” imbuhnya.

Sementara itu, Timbalan Naib Chancellor Akademik, Innovation & Antarbangda Prof Dr Arham Abdullah takjub dan mengapresiasi Persyarikatan Muhammadiyah. Bahkan dia menyebut Muhammadiyah sebagai model yang baik.

“Model baik yang bisa dipelajari dari Muhammadiyah adalah keuntungan yang didapat dari penyelenggaraan Amal Usaha (AUM) tidak masuk ke kantong pribadi, melainkan diputar kembali untuk manfaat lebih besar ke masyarakat,” tuturnya.

Kerja sama ini meliputi pengembangan yang telah dilaksanakan dalam bidang pendidikan dengan mekanisme student exchange. Kemudian dalam bidang penelitian kedua pihak memiliki kesamaan pada bidang peternakan, pertanian, pertambangan, dan beberapa hal terkait dengan perekonomian serta bidang pengabdian masyarakat.

(AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini