15 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
SekolahMu

Perdalam Wawasan Islam, MIM 28 Bangkingan Selenggarakan Darul Arqam

Andi Hariyadi saat menjadi pemateri Baitul Arqam MI Muhammadiyah 28 Bangkingan. (Istimewa/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Puasa Ramadhan merupakan momen yang sangat berarti untuk penguatan diri dengan karakter keteladan. Karena itu, sejak usia dini pembiasaan karakter keteladanan harus terus dilakukan.

Hal itu disampaikan Ustadz Rochim MPdI, Kepala MI Muhammadiyah 28 Bangkingan Surabaya, saat memberikan sambutan dalam kegiatan Darul Arqam di sekolah pada hari kedua, Kamis (6/4). Acara ini berlangsung selama tiga hari mulai Rabu hingga Jumat (5-7/4).

Pada Darul Arqam kali ini, MI Muhammadiyah 28 Bangkingan mengambil tema “Memperdalam Wawasan Keislaman, Meningkatkan Keimanan”. Harapannya, para siswa terbangun kesadaran spiritual dan sosial dengan nilai-nilai keislaman dengan didasari keimanan.

“Dengan pembiasaan pembinaan praktik ibadah terus dimonitoring oleh para ustadz dan ustadzah yang dengan kesabaran melakukan penguatan spiritual yang dipraktikkan dengan kepedulian sosial,” paparnya.

Ustadz Andi Hariyadi menjadi salah satu pemateri dalam Darul Arqam ini. Dia menjelaskan pentingnya ibadah puasa Ramadhan untuk menumbuhkan karakter kedisiplinan dan kepedulian. Dengan metode interaktif pada siang itu, para peserta dibuat ceria untuk menghilangkan rasa kantuk.

Andi menjelaskan penguatan karakter keunggulan dengan kisah teladan dan beragam permainan yang membuat suasana Darul Arqam semakin menyenangkan. Seluruh siswa tertib mengikuti dan memperhatikan materi yang disampaikan, seperti karakter disiplin beribadah, teladan kejujuran dan kepedulian, serta bergaul dengan akhlak mulia.

“Lewat penyampaian kisah-kisah teladan, harapannya para siswa mampu mengambil hikmah untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari hari. Semisal saat bertemu dengan guru dan teman serta keluarga di rumah dengan senyum sapa salam,” ujar Andi.

Demikian juga pentingnya bersikap jujur akan menjadikan hidup dalam kemuliaan karena kebohongan mengakibatkan kehinaan. Suasana semakin seru ketika praktik kejujuran dilakukan dengan pola bermain matematika. (Andi/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *