Persiapan Haji Tahun Depan, Indonesia-Saudi Sepakat Bentuk Tim Task Force

0
350
Menag Yaqut Cholil Qoumas usai melepas jamaah haji kloter 2 Embarkasi Solo (SOC 2) di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Jumat (15/7/2022). (Kemenag.go.id)

KLIKMU.CO –  Persiapan haji 1444 H/2023 M sudah dimulai. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah berdiskusi dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah terkait haji tahun depan. Mulai sejumlah catatan perbaikan, baik dari sisi penyelenggaraan di Indonesia maupun di Arab Saudi.

Menurut Menag, layanan kepada jamaah haji menjadi tanggung jawab dua negara. Kedua pihak pun sepakat membuat task force atau tim bersama untuk membahas persiapan haji tahun depan agar lebih baik lagi.

“Tim ini akan berdiskusi bersama agar masalah yang ditemukan di lapangan yang dihadapi jamaah bisa diperbaiki di masa yang akan datang,” terang Menag usai melepas jamaah haji kloter 2 Embarkasi Solo (SOC 2) di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Jumat (15/7/2022).

Dari sisi Indonesia, antara lain, mengindentifikasi masih ada petugas yang kurang disiplin. Menag mengakui bahwa upaya mendisiplinkan lebih 2.000 petugas menjadi pekerjaan tersendiri.

“Ke depan, saya pastikan semua yang terlibat dalam penugasan layanan ibadah haji harus disiplin. Semua harus diniatkan betul dari Tanah Air untuk melayani jamaah, dan bonusnya ikut beribadah haji. Jangan dibalik,” ujarnya di laman resmi Kemenag.go.id.

Sementara dari sisi Arab Saudi, Menag antara lain menyoroti dua hal. Pertama, penambahan toilet perempuan. Menurutnya, jamaah Indonesia mayoritas perempuan dan mereka membutuhkan waktu lama saat di toilet. “Sehingga toliet di Masyair (Arafah, Muzdalifa, Mina) perlu ditambah,” terang Menag.

Hal kedua yang menjadi sorotan adalah pelayanan di masyair yang dinilai belum seimbang dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Dengan kenaikan harga yang signifikan, kata Yaqut, seharusnya layanan yang diberikan bisa lebih baik lagi.

Hal ini akan dibicarakan dengan pemerintah Arab Saudi. Menag bahkan dalam pertemuan informal telah menyampaikan ke Menteri Umrah dan Haji Saudi terkait hal tersebut.

“Saya sampaikan ini yang mengeluh saya, lho bukan jamaah. Dari apa yang kami bayarkan di Masyair, saya merasa masih jauh dari ekspektasi saya,” sebutnya.

“Kita lalu sepakat membuat tim bersama atau taksforce,” sambungnya.

Dari semua itu, ia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi, Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman. Menag yakin Pemerintah Saudi telah bekerja keras memberikan pelayanan kepada jamaah haji seluruh dunia. Kalau ada kekurangan, itu masih dalam taraf kewajaran.

“Apalagi haji sudah off dua tahun karena pandemi. Banyak model baru juga dalam penyelenggaraannya yang mengarah pada digitalisasi. Banyak penyesuaian, dan dalam waktu sempit, Pemerintah  Saudi sudah melalukan yang terbaik,” tandas mantan ketua GP Ansor itu. (AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini