Perspektif Haidir #58: Mangalehen Mangan

0
758
Foto pribadi penulis

Oleh: Haidir Fitra Siagian *)

KLIKMU.CO

Artinya memberi makan. Di kampung saya, Sipirok, mangalehen mangan adalah acara adat resmi. Bisa juga disebut manukkus. Itu biasa dilakukan kepada keluarga atau kerabat yang baru mendapatkan berkah atau sembuh dari suatu musibah.

Biasa juga dilakukan kepada mereka yang akan pergi jauh atau yang baru datang dari jauh. Dalam hal ini ada juga yang disebut sebagai “marpio mangan”. Atau mengajak makan datang ke rumah.

Tadi kami mengunjungi seorang rekan sesama warga negara Indonesia. Dia sudah akan menyelesaikan studinya, program doktor di University of Wollongong dalam bidang pendidikan Bahasa Inggris.

Selanjutnya akan kembali ke tempat kerjanya di Universitas Negeri Medan (Unimed) Sumatera Utara. Semua urusan kepulangan sudah dia urus, sesuai dengan aturan kesehatan pemerintah Australia.

Kami merasa perlu mangalehen mangan kepada Bang Hutasuhut ini. Meski dalam keadaan yang kurang sempurna, menyesuaikan dengan keadaan di sini. Kami berasal dari kampung yang sama, Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Meski bukan lahir dan besar di perantauan, tapi orang tuanya berasal dari Sipirok.

Katanya, sudah sering berkunjung ke Sipirok sebelum sekolah di sini. Beberapa keluarganya masih saya kenal dan tinggal tak jauh dari rumah kami di Sipirok. Boleh dikata, kami masih ada hubungan keluarga meski tidak terlalu dekat.

Selamat kembali ke tanah air Bang Hutasuhut. Sukses selalu dalam redha Allah Swt.

Wassalam.
Haidir Fitra Siagian
Gwynneville, 4/7/2020

Dosen UIN Alauddin Makassar, aktivis Muhammadiyah, kini bermukim di Australia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini