19 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita Umum

Pertama di Indonesia, Vaksin Merah Putih Unair Diproduksi Tahun Depan

Serah terima bibit vaksin secara simbolis dari Rektor Univesitas Airlangga Muhammad Nasih kepada Direktur PT Biotis, FX Sudirman di Aula Gedung Garuda Mukti. (Dok Kemenkes)

KLIKMU.CO – Universitas Airlangga (Unair) menyerahkan bibit Vaksin Merah Putih kepada PT Biotis Pharmaceutical. Serah terima bibit vaksin dilakukan secara simbolis dari Rektor Univesitas Airlangga Muhammad Nasih kepada Direktur PT Biotis, FX Sudirman di Aula Gedung Garuda Mukti pada Selasa (9/11/2021).

Vaksin Merah Putih platform Unair ini pun akan menjadi vaksin Covid-19 dalam negeri pertama di Indonesia

Turut hadir dan menyaksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Majelis Wali Amanat, wakil rektor, dan seluruh dekan Universitas Airlangga. Penyerahan bibit vaksin ini sekaligus menandai kerjasama antara keduanya, yang mana PT Biotis didapuk sebagai salah satu mitra untuk memproduksi vaksin Merah Putih.

“Saya ucapkan rasa bangga yang sangat tinggi kepada rekan-rekan di Universitas Airlangga yang telah mampu menghasilkan seed vaksin dalam negeri,” kata Menkes Budi.

Vaksin Merah Putih merupakan vaksin yang dikembangkan oleh peneliti Indonesia guna memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 di Tanah Air. Pada prosesnya, pengembangan vaksin Merah Putih turut melibatkan berbagai institusi. Universitas Airlangga menjadi salah satu anggota konsorsium yang mengembangkan Vaksin Merah Putih dengan platform inactivated virus.

Sama seperti vaksin Covid-19 lainnya. Sebelum digunakan, bibit Vaksin Merah Putih telah melalui uji praklinis tahap 1,2 dan 3 kepada hewan dengan hasil yang aman dan baik. Selanjutnya, bibit vaksin akan mulai dilakukan uji klinis tahap 1 kepada 100 orang, diteruskan dengan uji klinis tahap 2 pada Januari 2022 kepada 400 orang, dan uji klinis terakhir atau yang ketiga pada Februari 2022 kepada sekitar 1000 orang. Sehingga pertengahan 2022 diperkirakan siap diproduksi.

“Ini kan sudah lulus uji praklinis ke hewan. Kalau bisa uji klinisnya mulai tahun ini untuk mengukur keamanannya,” tutur Menkes.

Tak hanya memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri, Menkes berharap bibit vaksin Merah Putih ini nantinya bisa dikembangkan dalam untuk memberikan vaksin booster dan vaksin bagi anak-anak usia 5-12 tahun. “Karena saat ini baru ada satu vaksin yang bisa digunakan untuk anak usia 5-12 tahun. Padahal ada 30 juta anak-anak di Indonesia yang menjadi sasaran penerima vaksin Covid-19,” terangnya.

Menkes menambahkan, keberhasilan Unair menemukan vaksin sendiri merupakan tonggak sejarah dalam perkembangan sistem kesehatan Indonesia. Pihaknya ingin momentum baik ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan sarana dan prasaran terutama fasilitas dan kompetensi pengembangan vaksin.

“Saya berharap Indonesia bisa menguasai teknologi, bukan hanya berbasis dari teknologi virus bukan hanya berbasis teknologi protein rekombinan maupun asam nukleat,” kata Budi. (AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *