KLIKMU.CO – Rangkaian kegiatan untuk memberikan motivasi dan supporting terhadap guru Muhammadiyah se-Jombang digelar oleh Forum Guru Muhammadiyah Kabupaten Jombang selama dua hari, Sabtu-Ahad (5-/2). Acara tersebut diadakan di tiga lokasi yang berbeda.
Diawali dengan Ngopi Bareng Prof Dr Ir Imam Robandi MT bersama PDM Jombang, ketua PCM se-Jombang, dan kepala sekolah Muhammadiyah se-Jombang di Vila Duran Duren Wonosalam Sabtu (5/2).
Agenda kedua berupa Seminar Nasional Pembelajaran Era Modern, juga bersama Prof Dr Ir Imam Robandi. Seminar ini dihadiri kurang lebih 150 peserta. Terdiri atas kepala sekolah dan guru mulai jenjang TK ABA sampai SMA/SMK Muhammadiyah se-Jombang.
Agenda seminar ini berlangsung di Gedung Bung Tomo Pemkab Jombang Ahad (6/2). Penampilan Paduan Suara Bahana Muhisa SMP Muhammadiyah 1 Jombang dan duo MC Bu Ade dan Bu Ainy yang kompak mendapat apresiasi dari undangan dan seluruh peserta.
Ketua PDM Jombang Dr Ir Abdul Malik MP dan Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab turut menyampaikan sambutan yang saling mendukung, terutama dalam Program Pengembangan Pesantren di Kota Santri.
“Bahwa Muhammadiyah turut memberikan kontribusi terhadap dunia kepesantrenan yang menjadi ikon Kota Jombang sebagai Kota Santri,” kata Bupati Mundjidah dalam sambutannya.
“Dengan mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim, bersama ini saya Bupati Jombang menyatakan Pesantren Teknologi SMK Muhammadiyah Ngoro Jombang resmi dibuka,” ujarnya.
Pembukaan ini pun disambut tepuk tangan hadirin diiringi tayangan video singkat TrenTechno SMKM Ngoro Jombang.
Sementara itu, Prof Imam Robandi menyampaikan beberapa ilmu kepada para guru Muhammadiyah sebagai bekal membangun dunia pendidikan pesantren berbasis teknologi.
“Nek kalah pinter, kudu menang sregep (kalau kurang pintar, maka harus rajin),” kata Prof Imam. “Nek wes sregep, kudu pinter (kalau sudah rajin, maka harus pintar),” lanjut guru besar ITS tersebut.
Prof Imam mewanti-wanti jangan sampai menjadi guru yang tidak pintar dan tidak rajin. “Usai acara hari ini, semoga bisa menetaskan guru yang semakin pintar dan rajin sekelas King Cobra.”
Prof Imam juga menjelaskan gambar bumi yang datar. Bukan tanpa alasan, gambar tersebut memiliki makna di titik bumi manapun orang punya kesempatan yang sama untuk sukses.
Setiap orang selalu punya harapan, setiap orang selalu punya kesempatan. Tinggal bagaimana kita merealisasikan harapan dan memanfaatkan kesempatan semaksimal mungkin. Bergerak selagi ada ruang, belajar kapan pun di mana pun.
“Waktu tidak akan menunggu kita, tapi kitalah yang harus bergerak mengikuti waktu. Lengah sedikit saja kita akan tertinggal. Orang yang pinter akan kalah sama orang sergep,” katanya.
Menurutnya, sekolah Muhammadiyah di era ini harus mampu beradaptasi dengan zaman. Mendidik para penerus Muhammadiyah yang unggul dan bermartabat. Memaksimalkan segala potensi peserta didik, menumbuhkan minat bakat dengan yang dimiliki serta menyediakan pelatihan yang dibutuhkan.
Kita harus mampu mengarahkan peserta didik pada kompetensi-kompetensi masa kini dengan kualitas yang baik agar mampu bersaing di dunia luar, bukan hanya teori-teori semata tanpa ada action.
Pengembangan bakat bukan hanya pada bidang akademik, kompetensi pada non akademik justru banyak menjadi tren saat ini, apalagi pada sektor digital. Ditengah merebaknya kehidupan internet, orang tidak perlu keluar rumah untuk bisa mengetahui kondisi di luar sana, tidak perlu pergi ke belahan dunia lain untuk mengetahui wilayah tersebut.
“Bukan saja orang kota yang bisa terkenal, orang di pelosok desa manapun juga memiliki kesempatan yang sama. Hal tersebut juga harus didukung dengan kemampuan digital yang bersangkutan. Begitu pentingnya kompetensi ini, sebagai pihak sekolah bertanggung jawab memberikan ruang peserta didik dalam pengembangan keterampilan digital,” paparnya. (Soelailah/ Anik Oktaviani/AS)