Peserta Trenkids Bikin Buket Hari Ibu dan Poster Anti-Bullying

0
47
Peserta membikin poster anti-bullying. (Vivi Puspitasari/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Seru, berkesan, dan fun. Itulah kesan yang dirasakan siswa kelas 4, 5, dan 6 MI Muhammadiyah 27 (Mimdatu) Surabaya saat mengikuti kegiatan Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) yang dihelat pekan lalu. Kegiatan ini dilakukan untuk membekali siswa dengan hal positif saat libur panjang akhir tahun ini.

“Alhamdulillah, kegiatan Pesantren Akhirussanah ini sangat bermanfaat dan menjadi pembelajaran yang bisa saya amalkan di rumah,” ujar Shafyna, siswa kelas 4A, salah seorang peserta.

Apalagi, kata dia, saat kegiatan juga diselipkan aktivitas positif lainnya seperti membuat poster anti-bullying dan buket untuk Hari Ibu.

“Aku nggak sabar ngasih buket ini ke bunda,” imbuhnya.

Raut wajah siswa-siswi terlihat semringah saat merangkai buket yang terdiri atas aneka alat masak itu.

“Pasti bunda surprise dapat ini. Alat masak baru,” ujar Yusuf, peserta lainnya.

Kegiatan semakin berkesan saat jajaran Polsek Rungkut memberikan sosialisasi tentang pentingnya anti-bullying di lingkungan sekolah. Siswa pun membuat poster anti-bullying sebagai bentuk mengikrarkan diri terhadap penolakan perilaku perundungan.

Kegiatan bertajuk Pesantren Akhirusanah yang populer dengan nama Trenkids ini mengusung tema Spirit of Allah and Rasulullah. Kegiatan ini hampir sama seperti aktivitas yang ada di pondok pesantren pada umumnya.

Pesantren Kids/Mabit merupakan program unggulan di sekolah modern berbasis pesantren yang berlokasi di kawasan Wonorejo ini. Tiap semester agenda ini dihelat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa.

“Kegiatan ini bertujuan untuk pengembangan karakter siswa, terutama dalam hal kemandirian, tanggung jawab, dan gotong royong,” jelas Zahrotustsani, Ketua Panitia Pelaksana sekaligus koordinator di bidang BTQ ini.

Trenkids dikemas dengan nuansa seperti pesantren, yakni bermalam di sekolah. Siswa mengikuti shalat berjamaah, shalat sunnah rawatib, shalat tahajud, shalat dhuha, zikir pagi dan petang, maupun mengaji Al Quran. 

“Harapannya nanti siswa dapat mengamalkan semua kebiasaan positif ini secara mandiri di rumah,” ungkap perempuan yang akrab dengan panggilan Tsani ini.

Tsani mengatakan, Trenkids ini sebagai wadah untuk membiasakan akhlak yang baik, kemandirian, tanggung jawab dan ketakwaan anak-anak sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Trenkids diawali dengan sholat Dhuha berjamaah, dilanjut dengan doa dan zikir pagi, kontrak belajar, diteruskan dengan pendalaman materi fikih, muraja’ah, maupun khataman.

Gong acara ini ditutup dengan gebyar panggung seni yang diisi dengan tampilan dari anak anak per kelas. Mereka secara kreatif menyuguhkan berbagai aksi seni seperti menari, tahfidz, maupun nasyid.

Tengah malam siswa mengikuti kegiatan qiyamullail, lanjut shalat subuh, baca zikir pagi, muraja’ah, serta jalan sehat (rihlah) keliling sekolah.

“Semoga dengan adanya kegiatan pesantren ini, anak-anak kelak menjadi penerus bangsa yang hebat serta dapat mengamalkannya sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan istiqamah,” ujar Hergian, salah seorang wali murid dari kelas 6C dan juga sebagai ketua Komite Mimdatu.

(Vivi Puspitasari/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini