KLIKMU.CO – Pesta demokrasi di SMP Muhammadiyah 15 Jl Platuk 104 Surabaya ( Spemlibels) benar-benar terasa ketika mengadakan proyek P5 (Projek Profil Pelajar Pancasila) berupa pemilihan Ketua IPM masa bakti 2022-2023. Pesta demokrasi itu menggunakan sistem pemilihan umum (Pemilu) seperti biasanya.
Rangkaian kegiatan ini meliputi debat dan pemaparan visi-misi calon Ketua IPM yang diadakan pada hari Jumat lalu dan puncak acaranya yaitu pencoblosan secara langsung yang digelar di lapangan sekolah. Selain proyek P5, tujuan dari kegiatan ini sekaligus untuk memberikan pendidikan demokrasi dan pengetahuan sejak dini tentang tata cara pemilu bagi para siswa.
Sebelum mencoblos, ratusan siswa nampak antusias menyaksikan dan memberikan suaranya karena dihibur live musik oleh para siswa yang ikut ekstra kulikuler band. Setelah rangkaian acara live music, para siswa antri untuk menyerahkan undangan pencoblosan yang diterima dari panitia Musyran IPM. Setelah menyerahkan undangan, para siswa mendapatkan surat suara. Isinya adalah foto kandidat, lalu para siswa pun menuju bilik suara untuk melakukan pencoblosan.
Setelah mencoblos, siswa melipat surat suara seperti semula. Selanjutnya, surat suara dimasukan ke kotak suara. Sebelum meninggalkan lokasi pemungutan suara, panitia musyran memberikan tanda berupa tinta di tangan pemilih agar tidak ada yang memilih lebih dari satu kali.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 15 Surabaya Banjar mengatakan pemilihan Ketua IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) layaknya Pemilu. Ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang digelar di sekolahnya.
“Tujuannya memberikan pendidikan demokrasi dan mengenalkan siswa-siswi sejak dini tentang tahapan dalam Pemilu. Kegiatan pemilihan ketua IPM diawali penjaringan calon, seleksi, debat kandidat, pemaparan visi misi dan proses pemilihan,” kata dia.
Sementara itu, Didik Himawan selaku Pembina IPM mengharapkan dari acara pemilihan Ketua IPM secara langsung ini bisa menjaring seorang pemimpin yang provetik. Provetik adalah sifat kenabian, provetik adalah suara kritik, kritik terhadaph ketidakbenaran, kritik terhadap ketidakadilan, kritik terhadap kemungkaran.
“Mudah-mudahan adanya pemilihan seperti ini memberikan pemahaman kepada mereka, apalagi menjelang proses dalam Pilpres 2024,” pungkas Didik Himawan (Burhan Setiawan/RF)