Peta Dakwah Muhammadiyah Kenjeran

0
58

KLIKMU CO-

Oleh : H. Ali Fauzi, S.Ag. M.Pd*

Banyak kepemimpinan di Muhammadiyah tidak faham peta dakwah dan kemudian mensinergiskan dengan banyak kekuatan di kecamatan setempat. Memimpin dengan kaca mata kuda yang berkutat Amal Usaha Pendidikan, Sosial dan beberapa AUM lainnya. Orientasi pada bangunan fisik dan kemegahan asset semata saja, sehingga terkadang stagnan. Untuk itu diperlukan memahami peta dakwah Kecamatan sebagai bagian untuk menganalisa dakwah yang akan di kembangkan.

Peta dakwah di Kecamatan Kenjeran yang terdiri atas 4 kelurahan:

  1. Kelurahan Bulakbanteng
  2. Kelurahan Tambakwedi
  3. Kelurahan Tanah Kalikedinding
  4. Kelurahan Sidotopo Wetan
    Dengan mayoritas penduduk di kecamatan kenjeran beragama Islam dan bersuku Jawa dan Madura. Penduduk di daerah Bulak Banteng dan Tambak Wedi mayoritas berbicara menggunakan bahasa Madura. Kecamatan Kenjeran berada di perbatasan Kota Surabaya dengan Pulau Madura dengan memiliki jumlah penduduk 175.906 jiwa. Memiliki RW 38 dan RT 413. Kecamatan Kenjeran ini juga terkenal karena adanya Jembatan Suramadu yang merupakan akses penghubung Pulau Jawa dan Pulau Madura.

Peta dakwah adalah suatu gambaran sistematik dan terinci tentang subyek ,obyek dan lingkungan dakwah pada satuan unit daerah. Satuan unitnya dapat meliputi tingkat kelurahan /desa, kecamatan, kabupaten, bahkan provinsi.

Adapun gambaran petanya meliputi beberapa komponen antara lain: pertama, deskripsi keadaan. Deskripsi ini dapat dituangkan dalam bentuk uraian, dan dalam bentuk tabel, grafik dan lainnya yang berkaitan dengan setiap komponen. Kedua, identifikasi masalah dakwah, dan ketiga, hubungan peta dakwah dan perencanaan dakwah. Sebuah perencanaan dakwah tidak akan mengenai sasaran jika tanpa dilandaskan kepada data (bank data) yang sahih.

Peta dakwah, adalah gambaran (deskriptif ) menyeluruh tentang berbagai komponen yang terlibat dalam proses dakwah. Dinamisasi kehidupan masyarakat sebagai sarana dakwah dewasa ini semakin kompeks dan menuntut perlunya perubahan paradigma strategi dakwah Islam. Strategi dakwah Islam yang diyakini dapat menjawab tantangan zaman tersebut, meliputi: peningkatan sumber daya dai, pemanfaatan teknologi modern sebagai media dakwah, penerapan metode dakwah fardhiyah dan dakwah kultural, monitoring dan evaluasi dakwah, serta penyusunan peta dakwah. Dengan demikian para praktisi dakwah; Tuan Guru, Kyai, Ustdaz, Da’i, dan Mubaligh akan dapat memperluas informasi tentang daerah yang ditangani.

Muhammadiyah Kenjeran dengan asset yang ada :

  1. MI Muhammadiyah 25 yang memiliki 24 rombel (diatas 600 siswa)
  2. SMP Muhammadiyah 15 yang memiliki 20 rombel (hampir 600 siswa)
  3. Panti Asuhan Muhammadiyah Kenjeran yang memiliki diatas 1.500 donatur dan 28 santri asrama
  4. KB Aisyiyah 27, 30, dan 48. TK Aisyiyah 05, 48, 55 ( 400 siswa)
  5. 11 masjid yang tersebar di 5 ranting Muhammadiyah

Akan mencoba membuat dakwah yang tidak hanya pada besar di beberapa Kelurahan saja tetapi disemua kelurahan akan dijadikan lahan dakwah yang kadar perhatian dan perjuangan yang sama.

Pada masa sekarang ini dengan didukung oleh semakin canggihnya teknologi informasi yang berkembang, menjadikan dakwah bisa dikerjakan dengan lebih efisien dan khalayak yang dijangkau juga lebih luas. Ke depan, dakwah tidak hanya disampaikan pada masjid-masjid atau majelis ta’lim tertentu, namun dengan adanya media-media dakwah yang baru kita bisa mendengarkan pengajian melalui daring, membuat konten dakwah audio visual, dan mengunggahnya di kanal youtube, dan mungkin juga menjadikan akun media sosial kita sebagai lahan untuk berdakwah. Karena dakwah merupakan kegiatan yang universal, di era digital ini dakwah dituntut untuk bisa menjangkau semua segi kehidupan dan menyentuh semua lapisan di masyarakat.

Bila kita amati lebih luas lagi, dakwah Islam di era digital ini memiliki tantangan dan kendala yang semakin kompleks. Hal itu terjadi karena realitas sosial yang ada sekarang semakin beragam, dengan itu kesenjangan di masyarakat tidak lagi bisa dihindarkan. Ironinya hal tersebut telah menjadi sekat-sekat sosio-kultural bangsa dan mengaburkan batas-batas yang sebelumnya sudah ada.

Untuk itu yang perlu dikembangkan di Muhammadiyah Kenjeran :

  1. Mahmud (Muhammadiyah Madura).
    Banyak kader Muhammadiyah Kenjeran dari Madura yang kiprahnya luar biasa, ini asset yang bisa dikembangkan lebih dahsyat lagi sebagai dai dan Mubaligh kepada mayoritas warga Kenjeran.
  2. Mugi (Muhammadiyah unjuk gigi)
    Menambah kajian keliling dan membentuk unit unit usaha baru dalam membantu warga miskin di Kenjeran. Memperkuat komunitas dakwah dan membuat jaringan dakwah berbasis warung kopi dan jam’iyah cangkrukan.
  3. Majid (Muhammadiyah merawat masjid)
    Masjid akan dijadikan sentral dakwah yang menggembirakan dengan prinsip Taawun. Memberi makan, makan dan makan kaum miskin disekitar masjid dan sekitarnya sama yang dilakukan di Masjid Jogokariyan yang selalu memberi makan pada jamaah.
  4. Masut (Muhammadiyah selalu out of the box)
    Dakwahnya melintas batas, dakwahnya masuk dilini kehidupan masyarakat, tidak stagnan dan tidak pilih kasih.

Semoga kepemimpinan Muhammadiyah Kenjeran bisa memberikan arti bagi masyarakat, menambah jumlah jamaah dan menambah simpatisan Muhammadiyah.

*Ketua PCM Kenjeran, disampaikan dalam pengukuhan PCM Kenjeran

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini