Surabaya, KLIKMU.CO – Kaindra Sabian Azka Asy Syafi terlihat sibuk dengan gawainya. Ia sesekali membidikkan gawainya ke sebuah objek dan ruangan di SMP Muhammadiyah 4 Surabaya. Kemudian, ia menyusuri selasar sekolah untuk mendokumentasikan ruangan selanjutnya.
Itulah beberapa aktivitas siswa dalam praktik pembuatan video profil sekolah dalam mata pelajaran informatika yang berlangsung Senin (15/5).
Zaenal Maftukhin, guru informatika, menyebutkan bahwa proyek pembuatan video profil sekolah adalah salah satu pengembangan dari materi yang ada di dalam mata pelajaran informatika. Ia juga menjelaskan bahwa pembuatan video profil sekolah ini dapat disebut sebagai akumulasi berbagai materi informatika yang sudah dipelajari siswa sebelumnya.
“Ada materi tentang aplikasi Canva, Capcut, dan editing video dalam pembuatan profil sekolah ini,” jelasnya.
Dalam proyek pembuatan video profil sekolah ini, ia juga menganut pembelajaran diferensiasi yang digaungkan dalam Kurikulum Merdeka. Murid membuat produk video profil sekolah berdasarkan sudut pandangnya terhadap sekolah.
“Ada yang menyoroti fasilitas sekolah, ada yang mengunggulkan ekstrakurikuler. Pun ada yang menyoroti prestasi guru di sekolah. Murid bebas memilih sesuai minatnya,” tambah guru penggerak ini.
Hanin Mahira, siswa kelas 7B, yang berpartisipasi dalam kegiatan ini mengaku antusias. Ia menjelaskan dalam pembuatan video ada beberapa teknik yang dipraktikkan gurunya.
“Ustaz Zaenal menjelaskan gimana caranya agar pengambilan video lewat handphone tidak goyang. Diajari juga posisi tubuhnya harus bagaimana,” ujarnya.
Selain dibimbing dalam teknik pengambilan video, ia juga menerangkan bahwa dalam pembelajaran informatika ini harus dapat bekerja sama dalam tim. Setiap tim atau kelompok terdiri atas lima siswa. Lima siswa bertanggung jawab untuk merekam video sesuai daftar pengambilan gambar yang sudah ditentukan.
“Resolusi harus 720p dan frame rate cukup 30 fps saja. Kemudian kalau sudah lengkap ngerekamnya, baru dikumpulkan di saya untuk diedit bareng-bareng,” pungkas murid yang juga jawara Tapak Suci Spempat ini. (Nadia Larasati/AS)