KLIKMU.CO – Memang, teori tanpa praktik itu ibarat sayur tanpa garam. Tidak berasa. Kenyataan itulah yang menjadikan SMP Muhammadiyah 4 Surabaya berusaha sebaik-baiknya dalam menyelenggarakan ujian praktik, Jumat (9/1). Ujian praktik ini diselenggarakan dalam rangka mengasah soft skill siswa sekaligus mempraktikkan teori yang didapatkan siswa dalam mata pelajaran keterampilan. Kali ini, ujian praktik mengambil konsep table manner atau menyiapkan hidangan.
Dalam ujian praktik table manner ini, siswa sudah menyiapkan semua bahan dan alat yang akan disajikan. Di sekolah, siswa dituntut untuk menyajikan hidangan yang menarik dari alat dan bahan yang sudah disiapkan. Di antaranya ada yang mencampur buah-buahan untuk dijadikan minuman, sosis sebagai penghias makanan, hingga menghias piring dengan hidangan sesuai porsi dan komposisi yang diharapkan. Tidak hanya hidangan makanan saja, siswa juga dituntut untuk menyiapkan minuman dengan warna yang menarik. Tentunya terbuat dari bahan alami yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Semua hidangan baik makanan dan minuman itu dikerjakan secara berkelompok.
Setelah hidangan siap disajikan, para guru, tidak hanya guru keterampilan saja, bertugas mencicipi hidangan yang disiapkan siswa. Guru sudah dibekali dengan instrumen penilaian mulai dari aspek penyajian hingga rasa makanan.
Ari Wahyoelianti, guru Keterampilan SMP Muhammadiyah 4 Surabaya, mengatakan bahwa praktik table manner ini sudah biasa dilakukan siswa setiap tahunnya. “Kegiatan praktik table manner ini sudah biasa dilakukan siswa. Tujuannya, agar siswa tidak hanya terampil memasak saja tapi juga mampu menghidangkan makanan dengan porsi dan komposisi yang menarik.” Ujar guru keterampilan yang juga salah satu guru teladan di SMP Muhammadiyah 4 ini.
“Saya harap praktik table manner ini dapat saya praktikkan juga di rumah ketika di rumah ada acara atau undangan.” Ujar Jasmine Adzra, siswa kelas 9.
M. Adenin, kepala SMP Muhammadiyah 4 Surabaya, menambahkan, “Sebagai sekolah berbasis pesantren, siswa tidak hanya diajarkan materi kepesantrenan semata tetapi juga mengasah keterampilan melalui praktik dan hal ini merupakan salah satu wujudnya.” (Taufiq)