Prihatin Kasus Perkawinan Anak, LPA Jatim Gandeng Pemkab Jember-Malang Susun RAD P3A 2024-2029

0
17
Asistensi dan review draf Rencana Aksi Daerah (RAD) Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak (P3A) 2024-2029 berlangsung di Kabupaten Malang. (Reza/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Dalam rangka melindungi anak-anak dari praktik perkawinan anak, ga dengan dukungan pemerintah Kanada dan Unicef melaksanakan program BERANI II (Better Reproductive Health and Rights for All in Indonesia).

Pada pelaksanaannya, acara penting itu berlangsung di dua kabupaten, Jember dan Malang. Kegiatan ini bertujuan untuk asistensi dan review draf Rencana Aksi Daerah (RAD) Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak (P3A) 2024-2029 bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat.

Pada Selasa (2/7/2024), asistensi review draf RAD Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak diadakan di Kantor Bappeda Kabupaten Jember. Kegiatan dibuka Kabid PPM Bappeda Jember Bapak Sandy.

“Kebetulan di Jember angka stunting tinggi, perkawinan anak tinggi. Saya mendukung program BERANI II ini dan mereplikasi ketika ada hasilnya untuk perubahan di desa lainnya,” tuturnya.

Sesi selanjutnya, ada pemaparan draf RAD oleh Tim RAD Kabupaten Jember oleh Joko Jack dari DP3A. Kemudian dilanjutkan Tim Asistensi RAD Provinsi. Peserta yang hadir memberikan masukan dan review untuk penyempurnaan draf RAD tersebut.

Sehari berselang, Rabu (3/7/2024), kegiatan serupa diadakan di Kabupaten Malang. Acara ini juga bertujuan untuk membahas dan mengevaluasi draf RAD Pencegahan Perkawinan Anak di wilayah tersebut. Kegiatan ini juga melibatkan berbagai OPD setempat dan berlangsung di Kantor Bappeda Kabupaten Malang.

Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 15.30 WIB ini juga dihadiri oleh OPD tingkat provinsi DP3AK, Dinkes, Diknas, dan BKKBN. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen kuat dalam upaya melindungi anak-anak dari perkawinan dini.

Asistensi dan review draf RAD Pencegahan Perkawinan Anak di Kabupaten Jember dan Kabupaten Malang merupakan langkah konkret dalam upaya melindungi anak-anak dari praktik perkawinan dini.

Dengan kolaborasi antara Pemerintah Kanada, Unicef, LPA Jawa Timur, OPD, dan berbagai pihak terkait, diharapkan upaya ini dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di Jawa Timur.

Budiyati selaku koordinator program mengajak peserta untuk bersama-sama mendukung dan berkontribusi dalam setiap langkah untuk melindungi anak-anak dari perkawinan dini.

“Demi masa depan mereka ojo oleh rabi sik (jangan boleh menikah dulu, Red),” tuturnya dalam kegiatan asistensi RAD Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak di Jatim.

(Reza/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini