Program Keputrian Ternyata Berawal dari Kisah Inspiratif Ini

0
81
Kepala Mudipat Edy Susanto MPd menceritakan asal usul program keputrian dalam Pembukaan Raker Keputrian yang berlangsung di Gedung TMB, Kamis (3/8). (Veni/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Program keputrian yang sudah lama berjalan di SD Muhammadiyah 4 Surabaya (Mudipat) ternyata ada ceritanya. Program rutin ini bermula dari kisah inspiratif ketika melihat anak jalanan di perempatan Nginden, Surabaya.

Asal usul program keputrian itu diungkap Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Edy Susanto MPd pada momen Pembukaan Raker Keputrian yang berlangsung di Gedung TMB, Kamis (3/8).

Ia menyampaikan bahwa tak kenal maka tak sayang. Awalnya Ustadz Edy Susanto dan Ustadz Solihin (mantan kepala Mudipat) sedang ngopi sambil diskusi. Kemudian mereka melihat anak jalanan yang sedang berjualan koran.

Ternyata mereka tinggal di rusunawa. Dengan latar belakang tersebut, dua guru Mudipat itu tergerak membuat program untuk mengasah keahlian. Dimulai dengan kegiatan pengajian yang diadakan di Rusunawa, kemudian menjahit dan membuat beberapa program kerajinan.

Dari situlah program inovatif ini muncul untuk mengisi kegiatan anak putri yang sedang menunggu anak putra Jumatan yang kelak disebut dengan keputrian.

“Kegiatan tersebut memiliki misi dakwah amal makruf nahi munkar dan fastabiqul khoirat,” ujar Edy.

Setelah berjalan dan melalui berbagai proses untuk mencari pola, saat ini program keputrian sudah memiliki banyak produk yang bisa dijual dan dipamerkan.

Selanjutnya, pria asal Nganjuk itu menyampaikan kalimat motivasi, “Mendidik satu anak perempuan sama dengan mendidik satu generasi.”

Karena itu, Edy menekankan tidak hanya mengasah anak didik dengan hardskill, tetapi juga softskill.

“Contohnya yaitu kedisiplinan, tanggung jawab, dan akhlak. Misalnya pada saat kegiatan memasak, SOP dalam menggunakan alat dan pelaksanaan harus dijelaskan terlebih dahulu. Maka, anak akan bertanggung jawab terhadap alat masak dan berhati-hati dalam pelaksanaannya,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Program Keputrian Mudipat Luluk Qurrota A’yun MAg berpesan bahwa semua pengurus keputrian harus tetap semangat. “Jadikan amanah sebagai jembatan keberhasilan dan keberkahan. Tidak hanya berlaku untuk ketua keputrian, tetapi seluruh warga Mudipat,” ujar guru asal Gresik itu. (Veni/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini