Surabaya, KLIKMU.CO – MI Muhammadiyah 5 Surabaya (MI Mulia) melakukan kegiatan P5-P2 RA (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-Penguatan Pelajar Rahmatan lil Alamin) yang bertajuk kewirausahaan, Rabu (14/6). Mereka mengolah bahan mentah menjadi produk yang bisa diperjualbelikan.
Ada 104 anak yang mengikuti aktivitas itu. Mereka diajak untuk praktik langsung bagaimana cara membuat roti kukus.
“Kegiatan ini tidak sekadar bersenang-senang, namun juga memberikan edukasi pengetahuan kepada anak-anak bagaimana cara menghidangkan makanan sehat sekaligus menumbuhkan jiwa enterpreneurship. Selain itu, kegiatan ini juga sarana mempererat kebersamaan antarsiswa,” ucap Ustadzah Yulia, wali kelas 4.
Yulia menambahkan, semua kegiatan dimulai dari menakar bahan hingga menjadi roti kukus mekar. Siswa melakukan bersama dengan kelompoknya.
Dengan kegiatan ini, lanjut Yulia, siswa dilatih mengembangkan perilaku peduli, mandiri, kerja sama, bertanggung jawab, dan saling berkoordinasi dengan teman.
“Semua kegiatan dilakukan oleh siswa tanpa ada bantuan dari ustadzah pendamping. Masing-masing siswa bertanggung jawab menjaga kebersihan dan ketertiban selama melaksanakan kegiatan P5-P2 RA,” tegasnya.
Antusiasme siswa sangat tinggi. Mereka mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini. Ada anak yang belajar menggunakan mikser roti, memberi toping, serta memasaknya di atas alat kukus. Tentunya dengan pendampingan oleh wali kelas dan guru.
Calista, salah seorang siswa, menyatakan bahwa kegiatan ini membutuhkan kerjasama antartim agar mampu menghasilkan roti kukus yang mekar sempurna. Terlebih mereka harus berpacu dengan waktu agar mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan estimasi waktu yang diberikan.
“Seru, aku jadi tahu ternyata masak itu nggak mudah. Jadi nanti di rumah bisa bantuin bunda kalau lagi masak dan mau buat lagi di rumah sama Bunda,” kata siswa kelas 4 tersebut.
Sementara itu, wali kelas 4 lainnya, Ustadzah Ana, menyampaikan bahwa P5 termasuk kegiatan yang bisa mengasah jiwa entrepreneurship siswa agar kelak mereka mempunyai bekal berkarya sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Semoga ke depan, anak-anak bisa menghasilkan produk yang bisa dijual dengan modal minimal,” tuturnya.
Di akhir kegiatan, mereka menyantap bersama-sama roti hasil memasak sendiri. (Antik/Ima/AS)