19 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Opini

Proxy War Muhammadiyah-NU

Nurbani Yusuf, dosen Universitas Muhammadiyah Malang. (Dok Pribadi)

Oleh: Dr Nurbani Yusuf MSi

KLIKMU.CO

Ada semacam proxy war yang membenturkan Muhammadiyah dan NU atau semacam ikhtiar agar Muhammadiyah dan NU saling membunuh sehingga yang tak suka tidak repot turun tangan sendiri.

Muhammadiyah dan NU adalah dua pilar umat Islam yang paling kuat dan kokoh menjaga NKRI. Jika salah satu dari keduanya tumbang, akan makin mudah menguasai. Sebab itu, para pimpinan di semua level hendaknya mencari titik temu, bukan titik pisah.

Dua peristiwa terakhir sangat terlihat:

Kemenag hadiah buat NU membuat orang Muhammadiyah baper. Kuliah tauhid dosen UIN membuat NU baper.

Padahal, kasus keduanya berada di ruang privasi, tapi sengaja disebar untuk memancing marah.

Dan terakhir guyonan Dubes Zuhair dipelintir dan dikunyah mentah-mentah. Banyak jebakan Batman.

Jangan mudah mereaksi dan merespons yang kontraproduktif. Kita sebarkan berita baik saja.

Proxy adalah salah satu model strategi perang paling mutakhir. Banyak disuka karena efisien, bahkan proxy bisa mengalahkan lawan tanpa harus bertatap layaknya perang fisik.

Untuk membuat Syuriah hancur, Amerika tidak perlu hadir secara fisik membawa bedil dan granat, tapi cukup menggunakan pihak ketiga untuk membuat Syuriah babak belur.

Syuriah saling menghancurkan sendiri antara ISIS (sebagai pihak ketiga) yang didanai Amerika melawan pemerintah, kelompok pemberontak, para ulama, dan fundamentalis dan entah kelompok apalagi.

Terjadilah perang yang dahsyat. Syuriah luluh lantak dan yang terpenting Amerika tidak harus membawa ribuan prajurit seperti halnya saat menghancurkan Kuwait, Iraq, Libya, dan negeri-negeri Islam lainnya. Perang proxy (nabok nyilih tangan) menjadi pilihan menarik. Dan terbukti efektif di beberapa negeri.

Kadang melihat persoalan dari kampung itu lebih bening karena jauh dari kepentingan. (*) @nurbaniyusuf

Komunitas Padhang Makhsyar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *