Puluhan Siswa SDM Muhammadiyah 2 Surabaya Belajar Islam di Pondok

0
440
Siswa-Siswi SDM Muhammadiyah 2 Surabaya mengikuti Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) di Pesantren Ummul Quro II. (Ferzah/Klikmu.co)

KLIKMU.CO – Kejayaan Islam akan terus berkobar dari sebuah kemauan tinggi, bukan dengan ketergantungan. Generasi muda harus berani melangkah tanpa lelah dengan kemajuan modern yang didukung ide cemerlang.

Demikian disampaikan Ustad Khoiruddin pemilik Pesantren Ummul Quro II, Surabaya, saat mengisi Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit) SD Muhammadiyah 2 Surabaya (11-12/2/2022) di Pesantren Ummul Quro II, Surabaya. Acara ini diikuti 32 siswa-siswi dengan didampingi 2 ustadzah dan 2 ustad. Mabit kali ini memang dikonsep untuk langsung belajar dan menyelami keimanan dan ketaqwaan di Pondok Pesantren.

“Majunya Islam berawal dari orang-orang Islam itu sendiri. Jangan lemah, harus berani berjuang untuk menegakkan yang benar,” ungkap Ustad Khoiruddin.

Sementara itu, Ustadzah Rosyi kepala sekolah SD Muhammadiyah 2 menjelaskan, keimanan anak-anak bertambah. Mereka semakin rajin melaksanakan ibadah harian. Adab yang baik akan menjadi karakter yang melekat di hati dan dilakukan dalam keseharian.

“Harapannya anak-anak ini nantinya dengan siapapun dan di manapun akan menunjukkan karakter islaminya.  Khususnya taat dan patuh pada orang tua di rumah, dengan guru di sekolah. Mental mereka kuat dan percaya diri menghadapi segala tantangan zaman tapi tetap dalam koridor Islam yg kaffah,” katanya.

Di sana, mereka belajar bersama tentang ayat-ayat Al-Qur’an lebih terperinci. Lalu diselipkan belajar Arab Pego yang dikenal dengan aksara Arab yang pernah digunakan untuk mengenalkan Al Qur’an pertama di Indonesia.

“Saya senang sekali bisa tinggal di pondok ini meski hanya sehari semalam. Saya bisa merasakan kehidupan di pondok ternyata seperti ini. Segala sesuatu harus dilakukan sendiri. Enak juga ternyata,” kata Zahfran salah seorang peserta ketika ditanya bagaimana kesannya setelah mengikuti Mabit.

Tak hanya itu, mereka para siswa SD Muhammadiyah 2 Surabaya ini juga belajar bagaimana ritme belajar di pondok. Mulai bangun pagi hingga tidur malam, segala sesuatu dilakukan dengan mandiri.

Tidak ada rasa enggan dan berat yang terlihat di wajah anak-anak yang terbiasa di layani saat di rumah ini. Mereka tampak menikmati kegiatan sehari semalam yang dilakukan di pondok. Kehidupan sederhana dan lebih dekat dengan ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alah akan menjadi pengalaman berharga bagi siswa kelas 6 pascalulus dari SD Muhammadiyah 2 Surabaya nanti. (Ferzah/Nia/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini