Ketua PP Muhammadiyah Prof H. A. Malik Fadjar menyampaikan hasil riset di negara Paman Sam yang menyebutkan bahwa 56% jumlah responden yang aktif beribadah lebih optimis dalam menghadapi hidup. “Ini berarti peran agama sangat mempengaruhi kebutuhan rohani dan juga fisik,” ungkapnya. Persoalan agama, kata Malik, menyangkut eksistensi tauhid dan akidah. Hal tersebut disampaikan beliau dihadapan 897 wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang digelar di UMM Dome, akhir Mei 2012. Menurut Malik, dalam Islam, hidup dimulai dengan percaya dan beriman kepada Allah. Iman itu harus terimplementasi menjadi amal soleh. “Iman dan takwa dengan sendirinya mendorong amal saleh,” urai mantan Menteri Agama ini.
Malik menambahkan, untuk memperkuat iman tadi, maka ada ritual-ritual ibadah. Ibadah merupakan sarana untuk mendidik umat agar berpegang teguh kepada kebenaran. Kebenaran itulah yang akan dijadikan pedoman hidup optimis, seorang yang yakin akan suatu kebenaran maka akan lebih optmistik. “Jadi dalam saat apapun, suka dan duka, tetaplah beribadah dan berdoa, karena itu bsia membangun optmisme kita,” tutur Malik.
Senada dengan pesan Malik Fadjar, Rektor UMM Muhadjir Effendy sebelumnya juga mewanti-wanti kepada para lulusan. Alumni UMM, kata rektor, harus memiliki ciri khas, yakni melaksanakan sholat lima waktu. Untuk yang beragama selain Islam, juga diminta lebih rajin beribadah menurut keyanikannya itu. “Jika selama ini saudara-saudara belum lengkap sholatnya, maka setelah lulus, solatlah lebih sempurna lagi. Jadikan sholat sebagai ciri khas saudara sebagai muslim,” pesan rektor. (Sumber : www.muhammadiyah.or.id)