Gresik, KLIKMU.CO – Musyawarah Wilayah (Musywil) XII Nasyiatul Aisyiyah (NA) Jawa Timur akan diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Gresik selama dua hari, yaitu pada Sabtu-Ahad (6-7/5). Termasuk rangkaian acara, Pimpinan Wilayah NA Jawa Timur juga mengadakan Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) III pada Jumat (5/5).
Musywil XII Nasyiah Jatim kali ini berupaya menerapkan konsep ramah lingkungan yang mendukung upaya penyelamatan lingkungan. Ketua Panitia Amiq Fikriyati MPd mengungkapkan bahwa gagasan NA ramah lingkungan ini merupakan bagian program kerja unggulan NA yang sudah pernah dilakukan dan akan dilanjutkan.
“NA memiliki fokus pada isu lingkungan dan perdamaian. Maka, diharapkan kegiatan ini dapat terselenggara berkelanjutan dengan seluruh kader Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur mampu menjadi pionir perdamaian dan menjaga alam raya dengan meminimalisasi sampah,” papar Ketua Bidang Organisasi dan Perkaderan Nasyiah Jatim periode 2016-2020 itu.
Amiq ingin program ini terus dilanjutkan dan menjadi salah satu program kebijakan yang juga akan ditetapkan di musywil.
“Nanti di musywil kebijakan program Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur juga akan diarahkan pada edukasi dan pemberdayaan masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan sekaligus memberikan masukan-masukan kebijakan yang terkait lingkungan,” lanjutnya.
Maka dari itu, selama musywil ini, panitia penyelenggara juga mengampanyekan isu lingkungan. “Ada gerakan membuang sampah sendiri (tidak ditaruh di bawah kursi peserta, Red) di tempatnya selama musywil berlangsung. Termasuk bazar yang juga tanpa kantong plastik,” urai Amiq.
“Seperti juga mengurangi sampah botol minum dengan memberikan fasilitas tumbler,” imbuhnya.
Ketua Panitia Lokal Imroatul Khasanah SE menambahkan, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik bakal menyediakan tumbler bagi para anggota musykerwil dan musywil.
“Panitia juga menyediakan galon di lokasi acara,” kata Iim, panggilan akrabnya.
Oleh karena itu, panitia mengimbau penggembira musywil bisa membawa tumbler untuk mengurangi sampah botol minum plastik. Penggembira juga diharapkan membawa tas belanja karena para penjual di bazar tidak menyediakan kantong plastik.
Tim panitia si konsumsi pun berhati-hati dalam memilih menu dan mengupayakan bungkusnya ramah lingkungan. “Yang pasti tidak pakai styrofoam box,” tandasnya. (Maharina/AS)