Refleksi HUT Ke-79 RI, Haedar Nashir Ajak Semakin Dewasa Berbangsa dan Bernegara

0
42
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir. (Instagram @haedarnashir)

KLIKMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan refleksi penting dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus mendatang.

Haedar mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk merenungkan perjalanan panjang bangsa ini dalam mencapai kemerdekaan dan tantangan yang masih harus dihadapi untuk mewujudkan cita-cita nasional.

“Alhamdulillah, kita telah diberikan berkah Allah untuk merdeka atas segala perjuangan dan segenap jiwa raga seluruh rakyat Indonesia. Namun, kita juga harus menyadari bahwa perjalanan dalam membangun Indonesia sebagai negara yang benar-benar merdeka, bersatu, berdaulat, serta adil dan makmur, tidaklah mudah,” ucap Haedar.

Mengutip pernyataan Soekarno, Haedar menekankan bahwa Indonesia yang dibangun setelah kemerdekaan harus menjadi sebuah bangsa yang bersatu.

Ia juga mengingatkan tentang pemikiran Ernest Renan, pemikir Prancis, yang menyatakan bahwa sebuah bangsa dibangun atas kehendak untuk bersatu dan hidup bersama sebagai bangsa yang besar.

Haedar mengakui keberagaman yang ada di Indonesia, baik dari segi suku, ras, maupun agama, sebagai kekuatan yang perlu terus dijaga.

“Dengan semangat untuk hidup bersama dan kehendak untuk bersatu, diperlukan proses pengorbanan dan transformasi dalam kehidupan kebangsaan pada saat ini,” katanya.

Haedar menegaskan bahwa jika Indonesia ingin tetap tegak lurus sebagai negara yang memegang teguh Bhinneka Tunggal Ika dan semangat persatuan, semua komponen bangsa harus terus berjuang dalam semangat persatuan dan keragaman.

Haedar percaya bahwa bangsa yang merdeka adalah bangsa yang mampu memanfaatkan segala potensinya untuk maju, sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa seraya terus menyelesaikan berbagai problematika yang dihadapi.

Selain itu, Haedar berharap warga bangsa memiliki jiwa kenegarawanan yang mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dinasti, dan kepentingan-kepentingan sempit lainnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya terus membuka dialog, membangun kepercayaan, dan melakukan kerja sama di tengah-tengah perbedaan yang ada.

“Dalam 79 tahun kemerdekaan ini, kita dituntut untuk semakin dewasa dalam berbangsa dan bernegara. Harapan saya, tidak ada satu pun yang merasa paling benar, paling Indonesia, dan paling berjuang untuk Indonesia. Dengan demikian, cita-cita negara ini untuk menjadi negara yang bersatu, berdaulat, serta adil dan makmur dapat terus diwujudkan secara bersama-sama,” tandasnya. 

(*/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini