21 November 2024
Surabaya, Indonesia
AUM PTMA Kabar

Rektor UMM Kembalikan Biaya Kuliah Mahasiswa yang Wafat ke Orang Tuanya

Rektor UMM Prof Dr Fauzan MPd saat bertemu dengan orang tua almarhum Roy Inzaqhi Saputra. (Humas UMM/KLIKMU.CO)

Malang, KLIKMU.CO – Suasana haru menyelimuti momen wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Kamis (24/8) lalu. Saat menutup prosesi wisuda, Rektor UMM Prof Dr Fauzan MPd mengajak para wisudawan, orang tua, dan tamu untuk mendoakan Roy Inzaqhi Saputra, salah satu mahasiswa yang seharusnya turut diwisuda, tapi meninggal beberapa saat sebelum wisuda karena sakit.

“Mari sama-sama menundukkan kepala mendoakan almarhum Ananda Roy. Mudah-mudahan almarhum ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya,” kata Fauzan sesaat sebelum menutup prosesi.

“Sebagai wujud belangksungkawa UMM pada ananda, seluruh biaya yang telah dibayarkan selama menempuh pendidikan di UMM akan kami kembalikan kepada orang tuanya,” imbuh mantan dekan FKIP UMM tersebut.

Kedua orangtua Roy juga diundang naik ke panggung untuk menerima ijazah. Rektor Fauzan secara langsung memberikannya didampingi para wakil rektor.

Roy merupakan mahasiswa berprestasi. Ia bahkan lulus tanpa skripsi berkat penelitiannya yang mampu menembus jurnal Sinta 1. Hal itu membuatnya tidak perlu menempuh skripsi karena program ekuivalensi.

Tahun 2019 menjadi tahun pertama Roy menapaki jati diri sebagai mahasiswa Program Studi Informatika Fakultas Teknik. Ia dikenal dengan keramahannya pada semua teman. Apalagi dengan keaktifannya mengikuti organisasi selama menimba ilmu. Meski begitu, ia sukses mencapai IPK 3,93. Itu bukan raihan yang mudah bagi kebanyakan mahasiswa jurusan teknik.

Penelitian yang ia lakukan juga berhasil menembus jurnal terindeks. Penelitiannya berjudul “Evaluation of the Usability Learning Management System during the Covid-19 Pandemic Using the Scale System”. Itu menjadi bukti dari hasil ketekunan serta tekat yang kuat dalam menjalani proses selama proses perkuliahan untuk menjadi kebanggaan kedua orang tua.

Hingga akhir hayatnya, dia mendapatkan tempat khusus di hati teman-teman, dosen, dan kedua orang tuanya. Meski ia sudah tiada, ia telah sukses meraih gelar sarjana komputer dan mampu menebar manfaat melalui penelitian-penelitian dan kebaikannya. (Wildan/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *