7 November 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Reses Bersama Warga, Dokter Zuhro Sampaikan Pentingnya Pendidikan dan Kesehatan

Dokter Zuhro saat masa reses bersama warga. (Yuda/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – DPRD Surabaya memasuki masa reses sidang pertama tahun anggaran 2024. Hal itu menjadi kesempatan bagi masyarakat menyampaikan aspirasi terhadap wakilnya di pemerintah.

Pada kesempatan reses, Senin (4/11/2024), anggota Komisi D Fraksi PDI Perjuangan-PAN DPRD Kota Surabaya dr Zuhrotul Mar’ah menjumpai 250 warga di wilayah Margo Rukun IV RT 3 RW 10 Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Surabaya.

Wanita yang memiliki latar belakang dokter ini menyampaikan, sebelum jadi dewan, dirinya adalah aktivis di pendidikan dan kesehatan.

“Jadi, alhamdulillah saat ini pas di komisi D. Kami berharap nanti pendidikan dan kesehatan di Surabaya, walaupun sekarang sudah tuntas, secara kuantitatif masyarakat di Surabaya diuntungkan dengan adanya program Universal Health Coverage (UHC). Semua warga Surabaya sudah diasuransikan oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui BPJS Kesehatan. Ada penerima bantuan iuran (PBI), ada juga mandiri yang bayar dirinya sendiri atau dibayarkan tempat kerjanya,” ujarnya.

Ketika di rumah sakit ditanya umum atau BPJS, dokter Zuhro berpesan kepada warga untuk bilang BPJS walau tidak punya kartu. Ini diharapkan juga diinformasikan kepada masyarakat bawah.

“Secara kuantitatif relatif sudah bagus, namun secara kualitas, pelayanannya itu yang juga akan kami perbaiki,” katanya.

“Mohon doanya untuk pelayanan kesehatan. Kita ingin kualitas bagus, kuantitas juga bagus, jadi berobat sudah tidak dalam antrean yang sangat panjang lagi,” paparnya.

Karena itu, pemkot akan membangun rumah sakit di titik-titik Surabaya. Salah satu yang sudah jadi adalah RS di Surabaya Timur.

“Bulan November insya Allah mudah-mudahan terealisasi akan diresmikan rumah sakit di Surabaya Timur. Namanya Eka Candra Rini. Ke depan rencananya juga akan dibangun rumah sakit di Surabaya Utara dan Surabaya Selatan supaya tidak terjadi penumpukan pasien di RS Soewandie dan BDH,” katanya.

Termasuk bidang pendidikan, pihaknya ingin satu rumah satu sarjana dalam rangka untuk meningkatkan ekonomi. Sebab, pendidikan itu sangat penting.

“Kita sekolah bukan dalam rangka untuk mencari kerja. Sukses tidaknya kita, ada hal-hal di luar sekolah yang kita sebut soft skill,” ujarnya.

Walau sekolah tinggi, namun kalau soft skill-nya tidak bagus, juga kurang bisa mendukung kesuksesan.

“Soft skill contohnya tidak mudah menyerah, selalu semangat, jujur, mudah beradaptasi, pandai berkomunikasi, memanfaatkan waktu dengan bagus. Itu adalah soft skill yang harus dimiliki oleh anak-anak kita agar menjadi sukses. Kalau sekolah hanya hard skill,” paparnya.

Soft skill dan mental karakter bisa dibangun mulai dari lingkungan rumah tangga, masyarakat, dan juga lingkungan sekolah.

“Jadi kalau ingin anak-anaknya sukses di lingkungan rumah tangga juga harus diberikan contoh, diperlukan diskusi didalam keluarga, bisa setelah shalat anaknya diajak diskusi,” tuturnya.

Dokter Zuhro menegaskan, pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama, bukan tanggung jawab pemerintah saja atau guru.

“Jadi, pendidikan sangat penting untuk memutus mata rantai kemiskinan. Pendidikan itu tidak hanya di sekolah yang hard skill saja, tapi soft skill-nya juga harus diperbaiki,” tegasnya.

Terakhir, kalau kesehatan bagus dan pendidikan bagus, kata dia, ekonomi juga akan mengikuti.

Di bidang ekonomi, kita juga mendapatkan fasilitas dari Pemkot Surabaya, termasuk dalam hal penambahan modal usaha.

“Pemerintah juga ada program kampung madani, yang tidak mampu diberdayakan, yang mampu harus memberdayakan,” ungkapnya.

(Yuda/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *