Oleh: Dr Nurbani Yusuf MSi
KLIKMU.CO
Apa yang antum lakukan pada ritual menyambut muktamar? Seminar, lokakarya, webinar, atau gerak jalan dan bagi-bagi sembako? Atau mendoakan dan memohonkan ampun kepada KH Ahmad Dahlan dan para ulama yang telah mendahului kita?
Kirim pahala tidak sampai, sepakat. Pahala tak bisa dihadiahkan, juga setuju. Baca AlFatihah dan shalawat ramai-ramai tak ada dalil dan uswah dari Nabi saw, juga oke. Marilah kita sambut muktamar dengan seminar, webinar, lokakarya, dan gerak jalan. Bagi-bagi hadiah: kulkas, sepeda gunung, mesin cuci hingga umrah atau lainnya.
Tapi izinkan saya menyambutnya dengan mendoakan dan memohonkan ampun kepada para ulama dan seluruh jamaah Muhammadiyah, baik yang masih hidup maupun yang sudah mendahului, dengan doa, itighfar, dan bershalawat. Dan bacaan Alfatihah.
Wa bil khusus kepada allahuyarham KH Ahmad Dahlan, penggagas, pendiri, dan penggerak Peryarikatan Muhammadiyah, tempat di mana saya berkhidmat, bekerja dan berkarier, dalam sebuah Persyarikatan besar dan modern di dunia.
Inilah Persyarikatan dengan ribuan amal. Keberkahan tak berhingga. Tempat di mana para guru besar, doktor, dokter, para sarjana, saudagar mendapat keberkahan dan kemulian, termasuk para dai dan mubaligh bisa leluasa pidato, mengajar, dan mengamalkan ilmunya.
Apakah karena merasa sudah banyak amal, lantas tak butuh doa orang lain? Apakah karena merasa telah menjalankan sunah, lantas tak perlu bantuan doa orang lain?
Yakin dapat syafaat sehingga tak perlu bershalawat? Yakin shalat, puasa, haji dan amalan lainnya diterima sehingga tak butuh doa dari saudara seiman?
Allah swt berfirman agar sesama mukmin saling mendoakan: ‘Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa “Wahai Rabb Kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman (berada) dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang (Al-Hasyr: 10).
Nabi saw berpesan: ‘Barang siapa yang memohonkan ampunan bagi kaum mukmin dan mukminat, maka Allah tulis baginya kebaikan sejumlah mukmin dan mukminat.”
Selain dari Al-Qur’an dan Hadits, para ulama juga mengajarkan doa yang ditujukan kepada semua saudara muslim dan mukmin:
‘Ya Allah ampunilah seluruh kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, yg masih hidup maupun yang sudah wafat. Ya Allah hamba bertaubat kepada-Mu.”
Saya yakin ‘kirim pahala’ sudah pasti tak sampai. Saya juga tidak menghadiahkan pahala bacaan Al-Quran atau Alfaatihah kepada Kiai Dahlan sebab belum tentu ketika saya baca, saya pasti mendapat pahala—tapi Alfatihah adalah permohonan dan doa. Sebab itu, setiap usai baca Alfatihah, saya berucap “AAMIIN.”
Saya terus mendoakan KH Ahmad Dahlan agar semua yang sudah beliau amalkan menjadi amal saleh bagi beliau. Dan saya beristigfar memohonkan ampunan, agar setiap dosa dan kesalahannya dihapuskan, dan saya bersedekah atas namanya. (*)