Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui PCM Krembangan dan PDM Kota Surabaya, yang selama ini telah melakukan pendampingan WTS di kawasan (lokalisasi) prostitusi di Dupak Bangunsari dan Tambak Asri, kecamatan Krembangan Surabaya, memberikan bantuan modal usaha sebagai upaya memberikan alteratif pekerjaan bagi mantan WTS.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. DR. H.M. Din Syamsuddin, M.A.; “Kami yakin para WTS ini sebenarnya memiliki niat untuk menjadi wanita normal seperti pada umumnya, tetapi karena keadaan dan alasan ekonomi sehingga terpaksa seperti itu,” jelasnya saat mengunjungi tempat lokalisasi Dupak Bangunsari dan Tambak Asri dalam rangka penyerahan bantuan modal usaha, Selasa 18 Desember 2012. Muhammadiyah akan membangun 27 warung kopi sebagai alternatif usaha bagi para WTS dan uang sebesar 5 Juta rupiah untuk setiap orangnya, yang pada akhirnya dapat menggantikan pekerjaan sebelumnya. “Warung-warung kopi itu untuk tempat bekerja baru bagi para mantan WTS. Kami harap secara bertahap, sedikit demi sedikit mereka sadar dan tidak lagi bekerja di wisma lokalisasi,” jelas Pak Din.
Bantuan modal usaha untuk pembangunan 27 warung kopi itu rencananya berasal dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebanyak 10 warung, PWM Jatim 10 warung, PDM Surabaya 5 warung, dan 2 sisanya berasal dari PCM Krembangan. Disamping itu, Pak Din juga mengajak kepada para pengusaha utuk dapat membantu agar kawasan yang terkenal dengan arena kemaksiatan tersebut, dapat berubah menjadi lebih terang, kembali kepada jalan yang benar dan terberkahi di masa depan.
NAIK KERETA KELINCI DAN SEBERANGI SUNGAI DENGAN TAMBANG.
Kehadiran Katua Umum PP. Muhammadiyah Din Syamsuddin bersama rombongan PWM Jatim disambut dan dielu-elukan dengan sangat meriah oleh warga Muhammadiyah dan masyarakat setempat di kecamatan Krembangan, selasa 18 Desember 2012.
Agenda Pak Din di PCM Krembangan kali ini cukup padat antara lain ; bersilaturrahim dengan jama’ah di Masjid At-Taqwa dan baksos pengobatan Masjid Al-Azhar, mengunjungi perguruan Muhammadiyah Dupak Bangunsari, melakukan penutupan salah satu rumah bordir, membuka kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS di Tambak Asri dan berdialog dengan para mantan WTS, ngopi bareng di warung mantan WTS binaan PCM Krembangan, serta memberikan bantuan modal usaha kepada mantan WTS yang telah hijrah ke jalan yang benar.
Yang menarik, perjalanan Pak Din bersama rombongan dari Dupak Bangunsari ke tepi sungai Dupak dengan menaiki kereta kelinci. Sesampai di tepi sungai Pak Din kemudian menyeberangi sungai Dupak dengan menggunakan tambang menuju ke Tambak Asri (Kremil) yang ada di seberang. Selain itu pak Din juga berkesempatan ngopi bareng di salah satu warung mantan WTS binaan PCM Krembangan dan memberikan modal usaha bagi mantan WTS untuk membuka usaha baru berupa warung kopi dan toko kelontong (peracangan).