KLIKMU CO-

Oleh: Siti Asfiyah*
Semarak resepsi Milad ‘Aisyiyah ke 105 masih membayang di pelupuk walau sudah dua kali duapuluh jam, itu karena di meja kerja saya masih terpampang tumbler berlogo Muktamar ‘Aisyiyah ke-48 Surakarta dan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB).
Kenapa LLHPB bisa muncul berani dalam tumbler itu? Berdampingan dengan acara Muktamar yang mundur dua purnama karena pandemi Covid-19. Saya berpikir tumbler itu akan dijual dalam acara Bazar Muktamar sebagai media kampanye ramah lingkungan. Tapi kenapa kok dibagikan kepada 300 undangan Resepsi Milad ‘Aisyiyah ke 105 yang dihelat di Aula Mas Mansur Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah? Dua pertanyaan yang butuh klarifikasi
Helatan Resepsi Milad yang dihadiri Gubernur Jawa Timur, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Penasehat dan Senior ‘Aisyiyah, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah, Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah di 38 kab Kota Jawa Timur, Direktur Amal Usaha ‘Aisyiyah se Jawa Timur, Organisasi Perempuan tingkat Provinsi Jawa Timur memenuhi Aula dengan penuh kehikmatan.
Milad dengan tema Perempuan Mengusung Peradaban Utama, ini yang membuat LLHPB berpartisipasi menghadiahkan tumbler cantik untuk para undangan yang hadir. Dengan harapan mengurangi sampah plastic adalah salah satu dari upaya menegakkan peradaban, yaitu dengan menekan jumlah sampah dan efeknya membantu memakmurkan bumi.
Nur Cholifah selaku Ketua LLHPB PWA Jawa Timur menyampaikan bahwa salah satu program kerjanya adalah meminimalisir bahkan mengurangi konsumsi yang menghasilkan sampah plastik, salah satunya adalah tumbler sebagai pengganti minuman kemasan yang selama ini sering dipakai dalam helatan karena di pandang praktis. LLHPB guyub mengumpulkan donasi dari pengurusnya untuk mewujudkannya, bahkan kurang 12 jam dari acara resepsi mereka rela mengisi tumbler itu dengan Air siap minum.


Tidak bisa dipungkiri bahwa perempuan berperan besar dengan isu lingkungan, karena sebagai pelaku kehidupan rumah tangga harus mampu mengajak anggota keluarganya bersahabat dengan alam. Banyak hal yang bisa dilakukan disekitar rumah tangga misalnya menanam sayur dengan media polybag, budidaya ikan dalam ember biasa dikenal Budikdamber, yang semuanya adalah bagian dari menyeimbangkan alam.
LLHPB sebagai salah satu Badan Pembantu Pimpinan di PWA Jawa Timur, sebagai contoh Peraturan Walikota Surabaya Nomor 16 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik tentang pengurangan penggunaan kantong plasti
1)mengurangi timbunan sampah dari Kantong Plastik yang sulit terurai oleh proses alam sebagai upaya mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan; dan
lingkungan hidup melalui penanganan penggunaan Kantong Plastik. Contoh Perwali Kota Surabaya ini bisa menjadi media untuk mengkampanyekan di seluruh Kabupaten Kota di Jawa Timur, sehingga menjadi pendorong kepada PDA untuk menyuarakan hal tersebut di Daerahnya.
Kenyataan yang ada Sampah Plastik menjadi ancaman riil pencemaran lingkungan, sebagai perempuan yang terkadang lebih dekat dengan sampah harus bisa memberi contoh untuk melakukan 3 R yaitu:
‘Aisyiyah sebagai Organisasi perempuan besar di Indonesia mempunyai tugas melakukan edukasi kepada semua jajaran kepengurusan mulai Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang dan ranting. Yaitu penggunaan tas Kain agar bisa menekan angka sampah plastik, memasivkan penggunaan tumbler di setiap acara yang diselenggarakan. Dan ingat sebagai perempuan harus terus bangkit untuk menjaga keseimbangan alam yang artinya adalah menyelamatkan Bumi kita tercinta.
*Pengurus MKP