Saat Mahasiswa UMM Jadi Pengajar di Kampus Vietnam

0
259
Candra Ayu Dyah, mahasiswa UMM yang berkesempatan menjadi pengajar tamu di Ho Chi Minh City Open University Vietnam. (Tangkapan layar Humas/Klikmu.co)

KLIKMU.CO – Sebanyak enam mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berkesempatan menjadi pengajar di Ho Chi Minh City Open University Vietnam. Hal itu dimungkinkan berkat magang khusus di BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Adapun magang tersebut dilangsungkan sejak Oktober sampai Desember 2021.

Faizin MPd, Kepala Divisi Internasionalisasi Program dan Pengembangan Kelembagaan, menjelaskan bahwa program ini memiliki beberapa tujuan. Pertama, yakni membekali mahasiswa dengan keterampilan yang bsia digunakan di kehidupan nyata. Selain itu juga memberikan pengalaman langsung terkait bagaimana menghadapi dunia kerja sesungguhnya.

Lebih lanjut, Faizin juga menuturkan beragam kegiatan yang bisa diikuti oleh mahasiswa magang. Tidak hanya mengajar langsung para mahasiswa asing dari berbagai negara, mereka juga turut serta merancang pembelajaran kemudian melakukan evaluasi. Tidak ketinggalan pula menyusun bahan ajar hingga melaksanakan tata kelola kelembagaan.

Para mahasiswa magang tidak hanya menjadi pengajar di UPT BIPA UMM saja, tapi juga menjadi pengajar tamu di Ho Chi Minh City Open University Vietnam. Hal itu dimungkinkan berkat adanya kerjasama internasional yang telah dibangun oleh Kampus Putih UMM sebagai langkah percepatan internasionalisasi bahasa Indonesia.

Disampaikan dosen PBSI UMM tersebut, kepercayaan dari universitas luar negeri itu tidak disia-siakan oleh para mahasiswa magang. Mereka yang telah mengikuti berbagai mata kuliah ke-BIPA-an langsung terjun dan mengajarkan bahasa Indoensia ke para warga negara Vietnam.

Sementara itu, Nguyen Thi Thu Hang selaku dosen pendamping mengatakan bahwa keberadaan mahasiswa PBSI dari UMM memberikan pengalaman yang bagus. Tidak hanya bagi mereka yang mengajar tapi juga para mahasiswa Vietnam.

Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu mahasiswanya dalam meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia.

“Semoga kegiatan ini bisa terus dilaksanakan sehingga bisa memebrikan suntikan motivasi bagi mahasiswa Vietnam untuk lebih memahami dan mempelajari bahasa Indoensia. Syukur-syukur bisa memperkuat dalam berbahasa termasuk penggunaan struktur kalimat yang tepat,” harapnya. (Wildan/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini