KLIKMU.CO – Sebanyak 45 pengurus Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) periode 2021-2022 resmi dilantik pada Kamis (13/1) pagi di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung.
Pelantikan PK IMM Sains dan Teknologi yang diselenggarakan dengan khidmat ini dipimpin langsung oleh Ketua PC IMM Kota Bandung Ali Ahmad Alfarisy.
”Hadirnya PK IMM Sains dan Teknologi ini sebagai suatu upaya menggenapkan kehadiran IMM di seluruh fakultas yang ada di UM Bandung,” ucap Ali usai pelantikan.
Adanya PK IMM Sains dan Teknologi juga menurut Ali menjadi bagian dari misi UM Bandung untuk menjadi kampus sekaligus rumah bagi kader Muhammadiyah.
“Adanya PK IMM ini juga menjadi langkah kecil dalam merealisasikan misi UM Bandung sebagai rumah penerus kader Muhammadiyah,” jelasnya.
Ali berharap PK IMM Sains dan Teknologi dapat menjadi wadah inkubator para kader IMM yang konsen dalam bidang sains dan teknologi.
”Hadirnya PK IMM Sains dan Teknologi ini bisa jadi satu kawah di mana kader-kader IMM bisa aktif di sana untuk kemudian diharapkan nanti menjadi teknokrat atau ilmuwan yang andal,” tegas Ali.
Sinergisitas Kader
Ketua terpilih PK IMM Sains dan Teknologi Nabila Hurulaini Nurrahman mengaku sudah merancang program kerja yang akan didiskusikan dalam rapat kerja nanti.
”Nah, di sana nanti kami akan mendiskusikan kemudian merumuskan apa saja yang akan kami lakukan, khususnya di PK IMM Sains dan Teknologi ini,” kata Nabila.
Ia berharap, organisasi yang ia pimpin tersebut dapat menjalin sinergitas yang kuat dengan IMM lintas fakultas yang ada di UM Bandung, dengan PK IMM di kampus lain, baik di PTN maupun PTM di Kota Bandung.
”Semoga saja dengan seperti itu, nanti akan ada banyak sekali gebrakan yang sangat hebat terutama guna mendukung terbentuknya akademisi Islam, untuk mencapai tujuan dari Muhammadiyah,” tutur mahasiswa Farmasi tersebut.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UM Bandung Prof Md Dr Ir Syafruddin Masri ST dalam sambutannya mengatakan bahwa kader-kader IMM Saintek UM Bandung dapat memperkuat organisasi dengan berbagai potensi dan keunggulan yang masing-masing.
”Dengan kita memperkuat organisasi ini, IMM Fakultas Sains dan Teknologi UM Bandung bisa tetap menjadi organisasi yang intelektual, organisasi generasi muda Islam yang modern dan berkemajuan,” ungkap Syafruddin.
Dosen senior yang lama mengajar di Negeri Jiran ini berpesan bahwa IMM harus menjadi laboratorium untuk bereksperimen ataupun melatih diri dalam mengasah berbagai potensi.
”Jadi, gunakanlah wadah ini untuk melatih softskill, mempertajam leadership, dan manajemen yang hal tersebut tidak didapatkan di ruang kelas,” tandasnya. (Feri/AS)