Sarang Sang Predator

0
1187

Dalam dunia binatang terdapat beberapa klasifikasi berdasarkan kedekatan ciri dan pola hidupnya. Diantaranya adalah predator yang termasuk binatang buas, pemburu dan pemangsa daging termasuk memangsa manusia, sehingga keberadaannya sangat menakutkan karena keliarannya. Meskipun sudah dijinakkan tetapi sifat-sifat kebuasannya masih tetap muncul.

Binatang predator tersebut diantaranya adalah Beruang, Buaya, Singa, Jaguar, Hiu Putih, Kobra, dan lain sebagainya. Tulisan ini mengambil pelajaran dari sifat-sifat kebuasan binatang tersebut yang tercermin dalam perilaku manusia, yang kebuasannya dapat merusak tatanan kehidupan. Dimana jabatan disalahgunakan, untuk menerkam mangsa karena merasa berkuasa, dan tidak peduli akan derita masyarakat yang ada disekitarnya, bahkan terus didera oleh beban kenaikan BBM dengan dalih upaya penyelematan ekonomi nasional, namun kesejahteraan terus dimangsa predator.

Sarang predator ada disekitar kita. Dia merobek-robek kebijakan dan tidak ada hukum yang bisa menjerat dan menghentikannya, bahkan semakin menjadi-jadi. Hukuman yang ada tidak membuat efek jera, hingga digulirkan kebijakan untuk upaya pemiskinan koruptor (semoga bukan sekedar kebijakan), dengan harapan bisa meminimalisir kejahatan kemanusiaan ini. Kondisi seperti itu membuat sang predator terus memangsa di berbagai kesempatan.
Keadaan ini bagaikan hidup di tengah hutan belantara yang di huni para predator. Yang kuat akan memburu dan membunuh, dan yang lemah akan dimangsa dan terus dibatasi ruang geraknya. Predator menguasai berbagai proyek strategis untuk dimonopoli bagi kepentingan kroninya.

Gaya Hidup Predator
Kehidupan sarang predator kini bukan lagi di hutan belantara, tetapi berada dibalik gedung-gedung megah. Di dalamnya ternyata berkeliaran kebrutalan yang sangat mengerikan melebihi binatang predator yang hanya memangsa secukupnya saja. Sedangkan para penghuni gedung megah itu bergaya hidup mewah dan bahkan berlebih-lebihan. Ironisnya hasilnya diperoleh melalui aksi-aksi yang berupa penyuapan, pengge-lapan dan penggelembungan anggaran dari berbagai proyek yang mereka kelola untuk memperkaya diri dan koleganya.

Hidup mewah adalah gaya hidupnya, karena merasa mendapat hasil penjarahan secara mudah. Berbagai pesta digelar, mengoleksi berbagai barang yang bernilai tinggi, untuk menyempurnakan gaya hidup jetsetnya. Kekayaannya dihambur-hamburkan untuk melicinkan pencapaian target yang diinginkan. Mereka pantas untuk dimiskinkan agar merasakan penderitaan rakyat yang terlantar.

Ada banyak nama Sang Predator yang terus bertengger diberbagai pemberitaan karena sedang menjalani pemeriksaan. Semula mereka malu-malu menyembunyikan mukanya tetapi selanjutnya seperti berbangga karena tetap tidak merasa bersalah, meski fakta-fakta sangat mendukung perbuatannya. Kadangkala ia berkelit dengan alasan sakit, atau lupa dan sebagainya, sebagai upaya menghindar dari pemeriksaan. Semoga saja itu bukan upaya negoisasi untuk mengatur jalannya pemeriksaan, karena mereka sangat lihai untuk bisa memainkan perkara dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan.

Gaya kehidupan Sang Predator ini sangat aneh. Sepertinya mereka saling bermusuhan dengan perdebatan yang panjang dan saling menjatuhkan, tetapi ternyata bisa bermesraan untuk berbagi hasil penjarahan. Sepertinya sesama predator dilarang saling mendahului, tetapi bisa berbagi atas mangsanya. Pola kerja mereka telah tersistem baik. Ada yang bertindak sebagai pemburu sekaligus perayu. Ada pula yang bergaya bijak penuh keadilan tetapi sejatinya berharap juga menikmati hasil penjarahan. Ada yang bergaya sejuk, santun dan familier, tetapi di tangannya tertancap kuku-kuku tajam. Demikian pula di mulutnya sudah ada taring untuk melumat mangsa yang berupa mega proyek ataupun transaksi-transaksi untuk memuluskan sepakterjangnya.

Kebrutalan mereka dikemas cantik dan menawan seperti Singa yang berjalan tanpa suara, seperti Buaya yang diam seakan tertidur, padahal di otaknya sudah menyimpan berbagai skenario untuk suksesnya berbagai aksi kejahatan.

Peluang Tersajikan
Gerakan Sang Predator semakin menyeramkan meski sudah ada berbagai lembaga yang bertugas untuk mencegah, mengusut dan menindak aksi jahat mereka. Namun mereka sangat pandai membaca peluang yang ada, menghitung dengan kalkulasi yang sistematik terkait resiko dan perolehannya, sehingga peluang yang tersajikan mampu dilahapnya. Bukannya mereka tidak tahu aturan hukum. Mereka sangat faham akan hal itu, sehingga dari celah-celah yang ada itulah mereka melancarkan aksinya.

Berbagai celah yang ada bisa berbentuk produk perundang-undangan, dan yang lebih menguatkan keyakinannya karena mereka memiliki Bos Predator yang dianggap memiliki pengaruh yang luar biasa, yang bisa menjadikan hitam atau putihnya fakta yang ada, sehingga mereka semakin tak terkendali untuk terus memburu mangsa.

Potensi kekayaan negeri sangatlah menggiurkan, sehingga dalam otak dan hati mereka berkecamuk antara mengelola atau menjarah, atau keduanya mengelola sambil menjarah. Ternyata yang lebih dominan adalah menjarah. Inilah keputusan yang sangat tidak rasional, karena ketika rakyat yang terus menderita dengan kemiskinan yang seharusnya ada kebijakan yang mampu mensejahterakannya ternyata mereka bergelimang dengan harta yang mewah. Jangankan hidup di rumah yang mapan, karena mereka masih hidup dalam kesederhanaan yang memprihatinkan. Jangankan makan dengan menu yang menyehatkan, mereka terpaksa makan dengan menu asal kenyang, sedang para predator yang buas dan kejam tinggal di rumah mewah dengan pagar kuat tertutup rapat. Pola makan dan perabot rumahnya berkualitas tinggi, sebagai symbol orang terhormat pada hal suka menjilat dan memperalat serta menyikat.

Kehormatan predator diukur pada materi sedang perilakunya liar dan arogan, bagai Singa yang siap menerkam, bagai Buaya yang siap menelan, bagai ular Kobra yang siap menyengat untuk dilumatkan. Mereka sering disebut sebagai orang-orang terhormat dan itu menjadi kebanggaannya, namun karya dan kepeduliannya tidak sebanding dengan penghormatan yang telah disandang.  (bersambung)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini