KLIKMU.CO – Guru SD Muhammadiyah 26 mengikuti Bimbingan Teknis untuk meningkatkan kemampuan guru kelas dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar. Bimtek Kurikulum Merdeka Guru Muhammadiyah se-Kota Surabaya itu digelar di SMA Muhammadiyah 2, Pucang, Jawa Timur.
Bimtek ini dilaksanakan selama dua hari yakni Rabu-Kamis (26-27 Oktober 2022) dengan pembagian hari pertama untuk guru kelas 1 dan 2, dan hari kedua diperuntukkan guru kelas 3 dan 4.
Bimtek kali ini ada 4 perwakilan Guru SD Muhammadiyah 26, yaitu Ustadzah Hafidah, Ustadzah Febri, Ustadzah Ika, dan Ustadzah Novi. Bimbingan Teknis Kurikulum Merdeka ini memberikan pelatihan tentang bagaimana caranya menyusun tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran dan penyusunan modul ajar serta proyek P5yang melibatkan guru kelas.
Bimtek ini memiliki output tertentu. Melalui kegiatan ini, Guru SD Muhammadiyah Kota Surabaya diharapkan mampu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sehingga dapat mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Dalam mempersiapkan kurikulum merdeka, pendidik perlu persiapkan perangkat ajar guna mencapai keberhasilan mengimplementasikannya.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 26 menyampaikan semua pendidik harus semangat dan serius dalam mengikuti Bimtek selama dua hari karena sebagai dasar untuk melaksanakan pembelajaran di tahun ajaran baru ini.
Anistyarani Harinda Pratiwi SPd Wakakur SD Muhammadiyah 26 Surabaya menambahkan setelah dilaksanakan Bimtek tersebut, pendidik melakukan praktik penyusunan perangkat pembelajaran.
Drs Muhammad Naim, MPd, Pengawas Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang menjadi narasumber Bimtek menuturkan perangkat ajar yang perlu disiapkan oleh pendidik salah satunya adalah modul ajar dan modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
“Modul ajar ini merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu topik berdasarkan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran),” jelasnya
Dalam pelatihan ini, diharapkan guru dapat melakukan pengembangan diri menuju merdeka belajar, merdeka berubah, dan merdeka berbagi, sehingga dapat menggali potensi peserta didik secara maksimal.
“Penerapan kurikulum merdeka belajar pada prinsipnya ditujukan untuk menjawab tantangan pendidikan di era industri digital, kurikulum merdeka lebih berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Proses pembelajaran diharapkan menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan” ujar Ustadzah Ika.
Fokus utama pembelajaran menggunakan Kurikulum Merdeka karena selain memudahkan siswa untuk meningkatkan skill yang diinginkan, guru juga dimudahkan dengan akses-akses pada pembelajarannya. (Diah/RF)