22 Mei 2025
Surabaya, Indonesia
SekolahMu

SD Muhammadiyah 9 Surabaya Hidupkan Kembali Tembang Dolanan Jawa

Siswa SD Muhammadiyah 9 Surabaya melakukan kegiatan ujian Penilaian Akhir Tahun mengusung tema “Tembang Dolanan” sebagai pemenuhan penilaian akhir tahun (Yeni/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – SD Muhammadiyah 9 Surabaya melaksanakan ujian Penilaian Akhir Tahun (PAT) dengan mengusung tema Tembang Dolanan sebagai bagian dari penilaian praktik siswa. Suasana penuh keceriaan tampak menghiasi kegiatan yang berlangsung pada Selasa (20/5/2025), saat siswa-siswi menyanyikan lagu-lagu dolanan dengan penuh semangat.

Tembang dolanan dikenal sebagai lagu daerah yang sarat akan makna dan nilai moral. Namun, seiring perkembangan zaman, seni tradisional ini kian terkikis dan nyaris ditinggalkan. Lagu-lagu yang dulunya akrab di telinga anak-anak kini mulai jarang terdengar.

Di balik lirik-liriknya, tembang dolanan menyimpan pesan luhur, seperti keteladanan budi pekerti dan nilai-nilai kehidupan yang positif.

Wali kelas 6 Yeni Ekowati MPd menjelaskan bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki tembang dolanan masing-masing dalam bahasa lokal, termasuk tembang dolanan Jawa. Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap perkembangan teknologi yang begitu pesat sehingga menyebabkan budaya lokal semakin tergerus.

“Arus globalisasi membuat budaya luar, terutama budaya barat, dengan mudah masuk ke Indonesia. Salah satunya, tembang dolanan sebagai warisan budaya kita mulai memudar. Maka dari itu, SD Muhammadiyah 9 Surabaya mengangkat tema ini dalam ujian praktik kelas 6 sebagai upaya untuk membangkitkan kembali budaya leluhur,” ungkapnya.

Yeni menambahkan, kegiatan ini bertujuan mengenalkan dan menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya asli Indonesia. Dalam ujian praktik tersebut, siswa dibagi menjadi delapan kelompok. Setiap kelompok menampilkan beberapa tembang dolanan Jawa, antara lain Suwe Ora Jamu, Lir-ilir, Gundul-gundul Pacul, dan Cublak-cublak Suweng.

Selain menyanyikan tembang, para siswa juga memperagakan permainan tradisional Jawa yang sesuai dengan lagu yang mereka bawakan.

Salah satu siswa kelas 6B, Khonsa Sajidah Fiqomroh, menyampaikan bahwa mereka membutuhkan waktu sekitar satu pekan untuk menghafal tembang dolanan sekaligus mempersiapkan konsep penampilan dan perlengkapan.

“Senang sekali rasanya, karena kami hampir tidak pernah memainkan permainan tradisional seperti ini. Saya bangga menjadi bagian dari Indonesia yang kaya akan budaya, suku, dan permainan khas yang unik,” tuturnya.

Tembang Dolanan Cublek-cublek di peragakan siswa SD Muhammadiyah 9 Surabaya sebagai pemenuhan penilaian akhir tahun (Yeni/KLIKMU.CO)

Hal senada diungkapkan Qisya Azzalea dari kelas 6A. Ia mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

“Tembang dolanan menurut saya sudah mulai terkikis oleh perkembangan zaman. Maka, sebagai generasi muda, kita harus menjaga dan melestarikannya, salah satunya dengan menyanyikan lagu-lagunya dan memperagakan permainannya,” ujarnya.

“Dengan begitu, di waktu senggang kita tidak hanya sibuk dengan handphone. Permainan tradisional bisa menjadi alternatif untuk berinteraksi langsung dengan teman-teman,” pungkasnya penuh semangat.

(Nashiiruddin/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *