SD Mupat Ngabuburit Bareng si Ale

0
478
Kak Hakim dan bonekanya, si Ale, mengisi Darul Arqam SD Muhammadiyah 4 Kota Malang. (Ahmad Afwan Yazid/Klikmu.co)

KLIKMU.CO – Ada yang berbeda dengan Darul Arqam SD Muhammadiyah 4 Kota Malang kali ini. Sekolah berjuluk SD Mupat itu menggelar dongeng virtual yang diikuti seluruh siswa-siswi kelas 1-6, Selasa (20/4/21).

Meski diadakan secara virtual, antusiasme siswa-siswi SD Mupat luar biasa. Bagi mereka yang tidak bisa masuk ruang Zoom disediakan live streaming via Youtube.

“Siswa-siswi SD Mupat dari bakda ashar sudah ada yang masuk ruang Zoom, padahal dongeng belum dimulai,” ujar Lita Aslama SPd, MC pada kegiatan ini.

Kegiatan ini memang sengaja memilih waktu sore hari sembari menunggu detik-detik datangnya buka puasa dan anak-anak dalam keadaan santai.

Si Ale Bercerita

Dalam Darul Arqam kali ini, ada si Ale yang menemani anak-anak. Ia adalah boneka burung berwarna merah yang dibawa oleh Kak Hakim ketika mendongeng secara virtual. Kak Hakim adalah salah satu anggota PPMI (Perkumpulan Pendongeng Muslim Indonesia).

“Anak-anak pernah dengar kisah Fir’aun? tanya Kak Hakim. “Fir’aun adalah seorang yang sombong, tidak pernah bersyukur dengan apa yang didapatnya,” lanjutnya.

Kemudian, si Ale pun ikut menyahuti ucapan Kak Hakim, “Aku tau siapa itu Fir’ngaun, Kak.” “Lho, bukan Fir’ngaun Ale, tapi Fir’aun,” ujar Kak Hakim.

“Iya, Kak, Ngaun-ngaun kan orang yang sombong,” sahut si Ale.

Kak Hakim menekankan kepada anak-anak Mupat agar jangan pernah menjadi orang yang kufur atau lupa untuk bersyukur. Sebab, dengan bersyukur Allah akan menambah nikmat hambanya dari jalan yang tidak disangka-sangka.

Hikmah di Balik Kisah

Kegiatan Darul Arqam ini salah satunya diisi dengan dongeng. Tujuannya, anak-anak termotivasi menjadi anak yang suka bersyukur dan sabar dalam menghadapi segala sesuatu.

“Kegiatan ini adalah rangkaian semarak Ramadhan SD Muhammadiyah 4 Kota Malang, yang sebelumnya juga ada kajian Islam untuk umum,” ujar Annisa Islami Azizah, salah satu panitia pelaksana.

“Belajar tidak melulu harus tegang. Melalui dongeng ini anak-anak juga belajar agar bisa mensyukuri apa yang sudah diberikan oleh Allah. Sebab, semua yang diberikan Allah adalah titipan, semua akan kembali kepada-Nya,” tandasnya. (Ahmad Afwan Yazid/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini