Surabaya, KLIKMU CO – Sekolah Islami bernuansa bahari, SD Muhammadiyah 9 Surabaya, berkunjung ke Radio Republik Indonesia (RRI) dan Masjid Al Akbar Surabaya, Selasa (21/2/2024).
Sekitar 50 siswa dari kelas 6 mengikuti kegiatan tersebut yang berkaitan dengan ujian kenaikan kelas (UKK) mengenai bidang studi teknik informasi dan komunikasi serta agama Islam.
Dalam kunjungan tersebut, selain mendengarkan arahan dari narasumber, siswa-siswi juga diajak langsung untuk berkeliling. Tujuannya supaya bisa merasakan langsung mengenai kegiatan di dua tempat tersebut.
Mereka pun terlihat begitu ceria. Ketika menuju menara Masjid Al Akbar Surabaya, semua siswa menikmati dengan suasana wisata religinya.
Beni Hermawan sebagai reporter Radio Republik Indonesia juga menceritakan sejarahnya. Menurutnya, Radio Republik Indonesia adalah jaringan radio dan televisi publik berskala nasional di Indonesia. RRI didirikan pada 11 September 1945 dan diperingati sebagai Hari Radio Nasional.
“RRI merupakan jaringan radio tertua di Indonesia dan merupakan lembaga penyiaran publik yang penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada awalnya radio di Indonesia dimulai dengan berdirinya Batavia Radio Vereniging (BRV) pada 16 Juni 1925 di Batavia (sekarang Jakarta). Namun, RRI secara resmi didirikan setelah siaran radio Hoso Kyoku milik pemerintah Jepang dihentikan pada 19 Agustus 1945,” jelasnya.
Setelah Indonesia merdeka, kata Beni, masyarakat menjadi buta akan informasi dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Terlebih, radio-radio luar negeri saat itu mengabarkan bahwa tentara Inggris yang mengatasnamakan sekutu akan menduduki Jawa dan Sumatera.
“RRI memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi dan mengoordinasikan gerakan perlawanan rakyat Indonesia. Selama masa perjuangan kemerdekaan, RRI menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya dan menjadi sarana untuk menggalang semangat perjuangan rakyat Indonesia. RRI juga menjadi alat komunikasi yang digunakan untuk menyebarkan berita dan informasi kepada rakyat Indonesia yang saat itu masih buta akan informasi setelah Indonesia merdeka,” imbuhnya.
Hingga saat ini, RRI tetap menjadi lembaga penyiaran publik yang berperan dalam menyediakan informasi, hiburan, dan pendidikan kepada masyarakat Indonesia yang bersifat independen dan tidak mencari keuntungan.
“Bahkan, pilpres kemarin kami tetap netral dengan tiga calon tersebut,” tegasnya.
Beni juga mengatakan bahwa menjadi wartawan atau reporter itu enak sekali karena bisa bertemu dengan orang-orang hebat. Seperti gubernur, menteri, bahkan presiden. Bahkan bisa juga keliling dunia karena tugas menjadi wartawan.
“Tentu semuanya ada teknik mengenai kewartawanan, teknik wawancara itu seperti apa. Maka dari itu, dasarnya kita harus senang dulu karena dengan senang kita melakukan tugas apa pun akan mudah dan enjoy. Yang tidak kalah penting yaitu memiliki rasa percaya diri,” tandasnya.
(Nashiiruddin/AS)